Berita Solo Terbaru
Plafon Atap SD Negeri Joyotakan 59 Ambrol, DPRD Solo Minta Wali Kota Perhatikan Bangunan Sekolah
Plafon atas di salah satu kelas di SD Negeri Joyatakan Nomor 59, Kecamatan Serengan, Kota Solo jebol.
Penulis: Fristin Intan Sulistyowati | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Untuk memberikan rasa aman bagi Pembelajar Tatap Muka (PTM) secara terbatas, karena diketahui lebih cepat lebih baik jadi bisa langsung dieksekusi treatment," ujarnya.
Selain itu, tes ini juga merupakan hasil evaluasi setelah beberapa waktu lalu adanya klaster PTM Covid-19 di Kota Solo.
"Kemarin tanpa gejala semua mungkin tidak apa-apa (siswa) tapi, mungkin dirumah ada eyang atau ketemu eyang atau bapak ibuknya bisa malah sakit mereka," ujarnya.
Baca juga: Antisipasi Meningkatnya Klaster PTM di Solo, Pemkot Berencana Buka Isolasi Terpusat untuk Anak
Karena menurut Ning, Protokol Kesehatan (Prokes) merupakan harga mati mencegah penyebaran Covid-19.
"Jadi prokes harga mati, artinya kalaupun adanya positif bismilah saat bermasker tidak tertular," harapannya.
Klaster PTM di Solo Bertambah
Klaster PTM di Solo bertambah satu sekolah, Senin (18/10/2021).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo Ahyani, membenarkan adanya tambahan satu sekolah tersebut.
Penambahan ini juga merupakan hasil tracing yang dilakukan sejak 13-18 Oktober 2021.
"Total ada 5 yakni SD Kristen Manahan, SD Mangkubumen Kidul, SD Al Islam 1 Jamsaren, SD Semanggi Lor dan SD Danukosuma," ujarnya di Balai Kota Solo, Senin (18/10/2021) sore.
Ahyani menjelaskan keseluruhan ada 46 siswa dan guru terkonfirmasi positif Covid-19.
"40 siswa dari 5 sekolah yang melakukan swab PCR, sedangkan ada 6 guru yang terkonfirmasi positif Covid-19," ujarnya.
Berikut rinciannya jumlah yang terkonfirmasi berdasar sekolah:
1. SD Kristen Manahan
- Tracing Pertama =4 Siswa
- Tracing Kedua = 23 Siswa dan 5 Guru
- Total 32 orang
Baca juga: Warning Wali Kota Solo Gibran : Jangan Cuma Cari Pengunjung, Siswa Keluyuran Ngemall Harus Dilarang