Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Jateng Jadi Tujuan Mudik Terbesar di Indonesia, Dinkes : Apapun Level PPKM, Prokes Jalan

Momen Natal dan tahun baru (Nataru) kian dekat. Pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus melakukan antisipasi.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ILUSTRASI : Sejumlah kendaraan pemudik mengantre untuk keluar dari ruas Tol Batang-Semarang menuju jalur Pantura Batang-Kendal di Kalikuto, Gringsing, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Senin (11/6/2018). Antrean panjang kendaraan bermotor terjadi di ujung Exit Tol fungsional Batang-Gringsing karena terdapat penyempitan jalur di ujung tol fungsional di jembatan yang masih dalam proses pembangunan itu. Kendaraan yang keluar dari tol fungsional Batang-Semarang itu kemudian dikeluarkan menuju jalur pantura sebelum nantinya kembali masuk ke exit Tol Weleri. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Momen Natal dan tahun baru (Nataru) kian dekat.

Pemerintah provinsi Jawa Tengah (Jateng) terus melakukan antisipasi dengan meminta seluruh pemda di wilayahnya bersama-sama Polres setempat menyiapkan pos pengamanan.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo mengatakan meski PPKM level 3 resmi dibatalkan, pembatasan dan penekanan protokol kesehatan (Prokes) tetap dilakukan.

"Makanya saya tekankan terus prokes dan hati-hati apalagi saat nataru. Karena Jateng itu tujuan mudik terbesar di Indonesia,” katanya.

“Makanya, meski dilakukan pencabutan PPKM level 3, kita tetap tekankan prokes. Dan hasil rakoor juga menyepakati untuk kegiatan antisipasinya," tegasnya.

Baca juga: Potret Stadion Kebogiro Boyolali: Lapangan Sepak Bola Standar FIFA, Suguhkan Panorama Merapi-Merbabu

Baca juga: Teror Bau Busuk Sungai Gandul Akhirnya Dapat Tanggapan Ketua DPRD Boyolali, Kini Bakal Diusut Tuntas

Dia menekankan pembatasan dan pengetatan prokes wajib dilakukan.
Pengetatan prokes ini pun tak boleh hanya berdasarkan level PPKM.

“Jadi buka karena level 1 terus bebas, kan tidak. Justru kalau di atas level 1, masyarakat akan tetap jalankan prokes, itu bagusnya," kata dia.

"Ditakutkan kalau diumumkan level 1 masyarakat malah merasa dilonggarkan. Jadi saya minta, apapun level PPKM tetap prokes kesehatan dijalankan," tambahnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Boyolali, Cipto Budoyo mengatakan telah berkoordinasi dengan Polres Boyolali dalam pengadaan posko pengamanan di sejumlah titik.

Dia memastikan tidak ada pemberlakuan penyekatan jalan.

"Untuk mengantisipasi nataru Dishub akan bergabung dengan Polres Boyolali, yakni dengan pengadaan Posko di sejumlah titik," ujar dia.

"Selain itu, tidak ada penyekatan maupun cek poin. Hanya ada pengaturan lalu lintas untuk melayani masyarakat," imbuhnya.

Ada tujuh tempat yang akan diberi posko pengamanan, yakni, Pasar Ampel, Kecamatan Ampel; Monumen Susu Murni, Boyolali Kota; Exit Tol Kragilan, Mojosongo; Pertigaan Bangak, Rest Area A dan B, Banyudono serta Bandara Adi Sumarmo, Ngemplak. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved