Berita Boyolali Terbaru
Siap-siap, Kawasan Kantor Pemkab Boyolali Ditutup Selama Nataru, Tak Bisa Buat Nongkrong & Jualan
Muda-mudi dan PKL yang biasanya memanfaakan jalur perkantoran Pemkab Boyolali di Mojosongo harus gigit jari selama libur Nataru.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Polres Boyolali bakal melakukan check point di rest area Jalan Tol Solo-Semarang.
Pengecekan itu dilakukan di dua rest area jalur A dan B yang ada di wilayah Kecamatan Teras.
Baca juga: Jelang Nataru, Polres Wonogiri Pastikan Tidak Ada Penyekatan: Hanya Check Point dan PPKM Mikro
Baca juga: Aturan Masuk di Solo Selama Nataru, Wakil Wali Kota : Tetap Terapkan PPKM, Pendatang Wajib Bawa SIKM
Kapolres Boyolali, AKBP Morry Ermond melalui Kabag Ops Polres Boyolali Kompol Budiarto mengatakan, Operasi Lilin Candi akan digelar pada 24 Desember sampai 2 Januari 2022 mendatang.
Selama operasi ini, pihaknya bakal melakukan swab antigen kepada pengguna jalan tol.
“Jadi dua rest area tol akan menjadi check point. Karena masyarakat luar kota lebih sering lewat tol. Maka kita lakukan swab di rest area A dan B,” katanya.
Baca juga: Kapolresta Sebut Solo Terapkan PPKM Mikro Tingkat Kelurahan saat Libur Nataru, Pemudik Wajib Swab
Dari pengecekan ini, jika ditemukan pengendara yang reaktif langsung dibawa ke tempat isolasi terpusat Asrama Haji Donohudan (AHD) Ngemplak, Boyolali.
“Sedangkan yang sudah di cek swab antigen akan dipasangi stiker khusus," jelasnya.
Dia menyebut pengamanan Nataru ini, sedikitnya 970 personil bakal diterjunkan.
Selain untuk pengecekan di rest area Tol, petugas akan diterjunkan di 7 pos pengamanan serta tiga gereja yang ada di Boyolali.
Tak hanya berfokus pada pengamanan, namun juga pengawasan protokol kesehatan.
Baca juga: Rute Pengalihan Arus Akibat Perbaikan Jalan Mungkung-Pungkruk Sragen : Satu Arah hingga Libur Nataru
“Operasi lilin candi akan kami gelar 10 hari, 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022. Mulai dari giat pencegahan dengan didukung deteksi dan penegakan hukum. Termasuk prokes," jelas.
Polres juga telah memetakan potensi ancaman saat nataru. Seperti terorisme, kejahatan konvensional, harga pangan jelang nataru, arus mudik dan balik, sweeping organisasi masyarakat, penyebaran covid-19 serta bencana alam.
Kemudian, penjagaan gereja akan dilakukan dengan mendirikan pos pengamanan insidental di tiga gereja.
Yakni, Gereja Santo Andreas, Gladagsari; Gereja Kristen Indonesia dan Gereja Katolik Santa Maria di Jalan Merbabu, Boyolali Kota.
Ketiga gereja tersebut dipilih karena memiliki jemaat cukup besar. Sehingga perlu untuk pengamanan dan pengaturan lalu lintas.
"Pada nataru ini, keberhasilkan kita kalau mampu memutus rantai penyebaran covid-19, percepatan vaksinasi, Keamanan dan ketertiban masyarakat, berkurangnya kemacetan dan kejahatan, serta nataru bisa berjalan aman dan kondusif," pungkasnya. (*)