Berita Sragen Terbaru
Dampak Pemadaman Lampu Langsung Terasa, Omzet PKL di Alun-Alun Sragen Anjlok
Pemerintah Kabupaten Sragen kembali mematikan Penerangan Jalan Umum (PJU) saat momen tahun baru 2022.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Ryantono Puji Santoso
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Pemerintah Kabupaten Sragen kembali mematikan Penerangan Jalan Umum (PJU) saat momen tahun baru 2022.
Rencananya pemadaman lampu di 150 titik akan diberlakukan mulai dari Kamis (30/12/2021) hingga Minggu (2/1/2022).
Pusat Kota Sragen akan gelap gulita mulai pukul 21.00 hingga 05.00 WIB.
Baca juga: Harga Telur Tembus Rp 30 Ribu di Sragen, Pedagang: Sampai Siang Masih Utuh
Baca juga: Pajero Terlibat Kecelakaan dengan Gran Max di Miri Sragen, Tabrak Pembatas Jalan hingga Roboh
Pemadaman juga berlaku di alun-alun yang berlokasi di tengah kota Sragen itu.
Tentu saja, pemadaman lampu berdampak kepada Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di sekitar alun-alun.
Salah satu PKL, Sri Wahyuningsih (42) mengatakan pemadaman lampu membuat jumlah pembeli juga ikut menurun.
"Jika lampu dipadamkan, otomatis orang yang datang ke alun-alun berkurang, apalagi jika ada petugas, pengunjung langsung bubar," katanya kepada TribunSolo.com, Kamis (30/12/2021).
"Tentu saja pemasukan berkurang, anjlok karena alun-alun sepi," imbuhnya.
Baca juga: Pengakuan Perempuan Asal Sragen yang Terlibat Kasus Pencucian Uang Rp 4 M: Tak Tahu Hasil Narkoba
Menurut Sri, saat momen libur panjang sebelum pandemi, omzet yang didapatkannya bisa naik tiga hingga empat kali lipat.
Saat pergantian tahun baru, biasanya warga maupun pendatang tumpah ruah di alun-alun.
Sri yang merupakan penjual berbagai macam sosis itu, bahkan menyetok lebih banyak barang dagangannya.
Selain itu, saat Pemkab mulai melonggarkan aturan PPKM, penghasilannya hampir kembali normal.
"Setelah dilonggarkan itu, sudah mulai meningkat penjualannya, penghasilan juga bertambah," ucapnya.
"Ini lampu kembali dimatikan, apalagi besok harus ditutup, ya mau gimana lagi, harus manut dan manut," tambahnya.
Ia berharap agar kondisi dapat segera kembali normal, sehingga penjualannya bisa seperti dahulu.
"Harapannya bisa kembali lagi seperti dahulu, tidak ada pengetatan lagi, agar jualannya bisa kembali normal," harapnya. (*)