Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sragen Terbaru

Sakit Tak Biasa Gadis Sragen : Darah Menstruasi Terus Mengucur, Bahkan Keluar dari Gusi dan Hidung

Menstruasi tetapi darahnya tak kunjung berhenti dialami gadis asal Sragen. Bahkan keluar dari gusi dan hidung.

Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Grid.ID
Ilustrasi darah 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Berhari-hari ini Julia harus merasakan sakit tak biasa.

Ya, biasanya saat menstruasi tak ada masalah, kini ternyata darah yang keluar tak berhenti-berhenti.

Gadis 15 tahun asal Dukuh Bunder, Desa Kedung Waduk, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen itu merasakan sakit begitu menyiksanya.

Ia merintih kesakitan, saat mengalami menstruasi karena darahnya mengucur deras sehingga tak kunjung berhenti keluar.

Kisah Julia, diungkap oleh tetangga dekatnya, yakni Karno.

Kondisi Julia, gadis asal Karangmalang Sragen yang merintih kesakitan, yang tidak mampu berobat karena kondisi ekonomi keluarga.
Kondisi Julia, gadis asal Karangmalang Sragen yang merintih kesakitan, yang tidak mampu berobat karena kondisi ekonomi keluarga. (TribunSolo.com/Dok Karno)

"Iya benar, awalnya mengalami menstruasi pertama," katanya kepada TribunSolo.com, Sabtu (8/1/2022).

"Kemudian darahnya tidak berhenti-berhenti sampai kadar sel darah merah turun anjlok," aku dia.

Gadis kelas IX SMP itu, awalnya sudah dibawa ke rumah sakit dan darah haidnya sempat berhenti.

Kemudian, Julia kembali merasakan sakit yang sama, namun kali ini darah juga mengalir melalui hidung.

Karena tidak punya biaya, kemudian sang ibu, Tini membuat Kartu Saraswati.

"Setelah dirawat selama 6 hari di rumah sakit, darahnya sudah mampet, kemudian kembali dibawa pulang ke rumah," jelasnya.

"Kemudian, tak hanya lewat hidung, darah merah juga keluar lewat gusi, akhirnya dibawa ke rumah sakit lagi, dan selama 3 hari, tapi disarankan untuk tidak rawat inap," tambahnya.

Puncaknya, setelah kejadian tersebut, sakit yang dirasakan Julia tambah parah.

Baca juga: Kisah Pilu Remaja 16 Tahun di Lampung, Dirudapaksa Ayah Tiri, Terbongkar saat Korban Alami Keguguran

Baca juga: Kini Cantik dan Populer, Artis Ini Ternyata Punya Masa Lalu Pilu, Dulu Dibuang di Tempat Sampah

Sejak hari Senin, Julia sudah merintih kesakitan dan menangis, bahkan selama 3 hari tidak bisa tidur dan hanya berbaring lemas di rumahnya.

Bahkan, keesokan harinya, Julia sudah tidak bisa berjalan atas sakit yang ia derita.

"Kemudian, saya kemarin lihat betul kondisi Julia, betul betul merintih kesakitan, sorenya saya bawa ke RS Moewardi Solo," ujarnya.

Ketika sakitnya parah, Julia hanya mampu dirawat oleh sang ibu di rumah, karena tidak punya biaya.

Diketahui, sang ibu, Tini, merupakan seorang buruh tani atau buruh serabutan, yang sudah cerai dengan suaminya ketika Julia masih berumur 4 tahun.

"Saya juga konsultasi ke teman-teman relawan, akhirnya sepakat untuk langsung dibawa ke rumah sakit, masalah biaya ditanggung bersama," terangnya.

Kondisi Julia terakhir, menurut Karno masih merintih kesakitan, dan belum diketahui apa penyakitnya, karena hasil laboratorium belum keluar.

Akhirnya, Karno menggalang donasi dengan sesama relawan.

"Sampai saat ini, sudah terkumpul donasi sebanyak Rp 12 juta yang terkumpul dari teman-teman relawan," pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved