Viral
Menguak Alasan Shin Tae-yong Pelajari Islam ketika Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Ada Tujuan Mulia
Sebuah video yang menampilkan interview pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dengan media Korea Selatan, viral di media sosial.
Penulis: Naufal Hanif Putra Aji | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang menampilkan interview pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong dengan media Korea Selatan, viral di media sosial.
Pasalnya dalam videonya pelatih kebangsaan Korea Selatan ini menceritakan tentang dirinya yang memahami budaya Islam di Indonesia.
Baca juga: Shin Tae-yong Keluhkan Krisis Striker, Pemain Berdarah Belanda Ini Lempar Kode Mau Bela Garuda
Diketahui hal itu dilakukan Shin Tae-yong untuk menyesuaikan program yang ia rancang bersama Timnas Indonesia.
Belajar tentang islam versi Shin Tae-yong yakni ia berusaha untuk memahami waktu ibadah timnya yang mayoritas beragama Islam.
Penyesuaian tersebut diharapkan tidak mengganggu hak beribadah para pemain dan staff pelatih Timnas Indonesia.
Kondisi masyarakat Indonesia termasuk keberadaan para pemain timnas yang mayoritas beragama Islam tentu menjadi hal yang patut diperhatikan.
Shin Tae-yong seakan menjadi pihak yang mampu dengan cermat memahami hal tersebut dalam usahanya untuk menyusun agenda Timnas Indonesia agar berjalan baik dan nyaman.

Baca juga: Shin Tae-yong Ungkap Kelemahan Timnas Indonesia yang Bikin Geregetan: Suka Ngobrol & Terlalu Santai
Belajar dari seorang dokter muslim di Jakarta
Shin Tae-yong pun mengaku belajar hal tersebut dari salah seorang dokter islam yang berada di Jakarta.
Dokter yang diyakini pernah mendampingi Shin Tae-yong ketika sakit ternyata pernah diajak bercerita sang pelatih soal Islam selama tiga jam lamanya.
"Sejak awal saya mencoba memahami budaya islam, pernah ada seorang dokter di Jakarta yang merupakan penganut agama Islam," cerita Shin Tae-yong dilansir Sportalkorea.
"Saya pernah memintanya untuk bercerita soal agama Islam selama kurang lebih tiga jam lamanya,".
"Saya belajar hal soal islam dari sana, terutama bagian-bagian mana yang harus saya perhatikan,".
"Saya berjanji kepada pemain dan pelatih lokal untuk terus menghormati waktu beribadah mereka," tambahnya.

Lebih lanjut, tindakan berkelas yang dilakukan Shin Tae-yong didasari atas keinginannya untuk bisa menyusun agenda tanpa menghilangkan hak beribadah timnya.
"Saya juga akhirnya tahu ibadah itu bisa dilakukan pada waktu tertentu," jujur Shin Tae-yong.
"Saya melakukannya dengan baik tanpa merasakan ketidaknyamanan dalam latihan,” tegas pelatih asal Korea Selatan tersebut.
Shin Tae-yong Ungkap Kelemahan Timnas Indonesia yang Bikin Geregetan: Suka Ngobrol & Terlalu Santai
Sebelumnya, Shin Tae-yong menyoroti masalah fisik pemain yang kedodoran.
Kini menurutnya, ada lagi kebiasaan buruk yang menjadi "budaya" di Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong pun mengaku gemas dengan kebiasaan pemain Timnas Indonesia tersebut.
Ia pun mencoba untuk mengubah budaya itu agar tak menjadi penyakit akut Timnas Indonesia di masa mendatang.
Baca juga: Shin Tae-yong Keluhkan Krisis Striker, Pemain Berdarah Belanda Ini Lempar Kode Mau Bela Garuda
Baca juga: Analisa Shin Tae-yong, Inilah Alasan Timnas Thailand Bisa Jadi yang Terkuat se-Asia Tenggara
Usut punya usut, "Budaya" yang dimaksud pelatih asal Korea Selatan ini adalah kebiasaan terlalu santai dalam berkegiatan.
Sebagaimana yang diketahui, Shin Tae-yong ditunjuk sebagai pelatih Timnas Indonesia demi bisa meraih prestasi sebanyak mungkin.

Satu di antara tahapan proses untuk bisa membawa sayap Garuda mengepak lagi adalah pada pagelaran Piala AFF 2021 lalu.
Shin Tae-yong berhasil membawa Evan Dimas dkk meraih prestasi sebagai runner-up di akhir turnamen wilayah ASEAN ini.
Dalam wawancara dengan Myeongjangdeul dan diterjemahkan oleh YouTube BAL, Shin menjelaskan sejumlah kondisi Timnas Indonesia.
Satu di antaranya ialah kekurangan yang dimiliki Timnas Indonesia adalah "budaya" terlalu santai.
Shin Tae-yong mengatakan salah satu perbedaan terbesar antara pemain Indonesia dengan Korea Selatan adalah masalah disiplin.
Pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu kaget dengan sikap terlalu santai pemain Indonesia saat kali pertama melatih.
"Masuk ke stadion, mereka tidak langsung cepat-cepat. Kalau kita (di Korea) pasti sudah disuruh cepat-cepat."
"Kalau mereka, keluar dari stadion ke lapangan, terus kembali lagi makan waktu sekitar 10 menit," ujar Shin Tae-yong.
"Pelatih dan staf turun dari bus masuk ke lapangan dalam waktu 1-2 menit dan berdiri menunggu pemain datang. Tapi mereka masih duduk ngobrol seperti tidak berniat ke lapangan."
"Mereka terus saja mengobrol sambil mengikat tali sepatu," ucap Shin Tae-yong menambahkan.

Pola kehidupan para pemain Timnas Indonesia ini lah yang coba dirubah oleh Shin Tae-yong.
Pada kenyataannya, tak cuma masalah fisik pemain Timnas Indonesia yang kedodoran pada awal kedatangan Shin Tae-yong.
Namun juga bagaimana kebiasaan "nyantai" yang mengakar membuat juru taktik asal Korsel ini kurang sreg.
Meski demikian, Shin Tae-yong menyebut pada dasarnya orang-orang di Indonesia memiliki sifat yang baik.
Pasca-turnamen Piala AFF 2021, sang juru taktik tak memiliki waktu untuk bersantai.