Berita Klaten Terbaru
Gambar Burung di Jalan Juwiring Klaten ini Untuk Bupati : Warga Jengkel Jalan Tak Diperbaiki
Warga di Jalan Raya Kepoh-Juwiring Klaten, protes ke Bupati Klaten lewat coretan jalanan, karena kesal jalan rusak di desanya tak diurus pemerintah
Penulis: Ibnu Dwi Tamtomo | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Kesal karena jalan rusak di desanya tak diurus pemerintah daerah setempat, warga di Jalan Raya Kepoh-Juwiring Di Desa Bulurejo, Juwiring, Klaten, protes lewat cara corat-coret jalanan.
Warga pun menggambar mural berbentuk burung di jalan yang rusak dengan cat semprot.
Baca juga: Daftar 13 Jalan & 2 Jembatan yang Diperbaiki Pemkab Klaten : Siap Rp 109 Miliar, Jalur Dijamin Mulus
Cara ini dianggap sebagai cara yang efektif agar Pemerintah Kabupaten Klaten, memberi perhatian lebih.
Menurut warga, jalan yang rusak itu tidak hanya membahayakan pengendara, tapi juga mengganggu jam istirahat warga sekitar.
Pasalnya, setiap kali kendaraan lewat, selalu menimbulkan suara berisik.
Muhammad Ali Fahmi (26) merupakan warga Desa Bulurejo, yang bertempat tinggal tepat di depan jalan yang digambar mural.
"Awalnya prihatin karena itu (jalan rusak) sudah lama, terus enggak ada respon dari pemerintah setempat, padahal banyak pejabat yang lewat tapi enggak ada respon," ucap Fahmi.
"Dulu pernah dibikin tanda tapi hilang, terus ini kita coba bikin gambar pakai cat semprot biar enggak mencelakakan orang," tambahnya.
Meski belum ada korban jiwa akibat jalan rusak tersebut, Fahmi tetap berharap dengan gambar mural tersebut dapat meminimalisir dampak kecelakaan.
Ke depannya, gambar tersebut bisa berbentuk tikus atau hewan yang lainnya, karena gambar tersebut mengikuti bentuk dasar jalan yang rusak.
Fahmi menjelaskan bahwa dirinya masih menunggu respon Pemkab terkait gambar mural tersebut.
"Kita masih tunggu respon dari pemerintah, karena gambar itu juga sudah mulai ramai di medsos," tuturnya.
"Tapi kalau dua atau tiga hari enggak ada respon, kita akan buat (gambar) lagi di jalan yang memiliki resiko kecelakaan." tegasnya.
Dari cerita yang dia dengar, bahwa beberapa titik jalan rusak sudah menimbulkan korban.
Selain itu Fahmi juga sangat terganggu akibat lubang itu terutama saat jam istirahat malam.
"Kalau malam suaranya parah banget. Antara jam 12 malam sampai jam 2 pagi itu, kalau lewat truk atau kendaraan besar mengganggu banget" tutur Fahmi dengan nada kesal," kata Fahmi.
Menanggapi hal tersebut, Herlambang Jaka Santosa selaku Camat Juwiring buka suara.
Herlambang menjelaskan bahwa jalan tersebut merupakan jalan Kabupaten yang menghubungkan Kabupaten Klaten dan Sukoharjo.
"Status jalan tersebut adalah jalan Kabupaten yang menghubungkan Klaten dan Sukoharjo," kata Herlambang.
"Karena jalan tersebut merupakan jalur padat, terutama untuk kendaraan galian golongan c ditambah dengan curah hujan yang tinggi mempercepat kerusakan jalan tersebut, jelasnya.
Herlambang menjelaskan bahwa terkait hal tersebut pihaknya sudah melaporkan ke dinas terkait dan telah dilakukan survei titik jalan yang rusak.
Dia menambahkan, berdasarkan perencanaan kegiatan pembangunan tahun 2022, ruas jalan Kepoh sampai Juwiring akan dilakukan perbaikan secara menyeluruh oleh pemerintah.
"Ini dalam proses persiapan secara teknis, DPUPR telah siap. Ini menjadi konsentrasi Ibu Bupati dalam rangka untuk memperbaiki fasilitas perhubungan, khususnya di wilayah Kabupaten Klaten," ucap Herlambang.
"Untuk panjangnya kurang lebih 5 sampai 6 kilometer," pungkasnya. (*)