Herry Wirawan Pelaku Rudapaksa 13 Santriwati Terancam Hukuman Kebiri, Begini Gambaran Prosesnya
Kebiri kimiawi adalah prosedur medis untuk menekan dorongan seksual dan menghentikan muncul kembali.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM, BANDUNG -- Herry Wirawan pelaku rudapaksa belasan santriwati kini bersiap menhadapi kemungkinan terburuk karena kejahatannya.
Ternyata, Herry Wirawan tidak hanya dituntut mati.
Melainkan, terdakwa pemerkosa 13 santriwati di Bandung, Jawa Barat, juga dituntut hukuman kebiri kimia oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Hal ini adalah untuk memberikan efek jera bagi terdakwa dan pelaku kejahatan serupa lainnya.
Terancam diberlakukan kepada Herry Wirawan, apa itu kebiri kimia dan apa saja efeknya?
Baca juga: Herry Wirawan Dituntut Hukuman Mati, Keluarga Korban Malah Pesimis Tuntutan Akan Terpenuhi
Baca juga: 13 Santriwati Korban Rudapaksa Ajukan Ganti Rugi Rp 330 Juta, Herry Wirawan Mengaku Khilaf
Kebiri kimiawi adalah prosedur medis untuk menekan dorongan seksual dan menghentikan muncul kembali.
Dilansir BBC, kebiri kimia dilakukan dengan cara memasukkan zat kimia anti-androgen ke tubuh seseorang agar produksi hormon testosteron di tubuh mereka berkurang.
Hasil akhirnya akan sama seperti kebiri bedah.
Hormon androgen alias hormon laki-laki mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan organ reproduksi pria.
Androgen yang paling aktif dan dominan adalah testosteron.
Testosteron merupakan hormon yang memiliki banyak fungsi, salah satunya fungsi seksual.
Dilansir The Sun, 13 Februari 2019, kebiri kimia telah diuji coba di Swedia, Denmark, dan Kanada.
"Kebiri kimia tidak lagi efektif setelah obat dihentikan. Perawatan ini dilakukan minimal selama 3-5 tahun," menurut NCBI yang juga mencatat efek samping yang parah.
Leuprorelin adalah salah satu obat yang digunakan untuk mengatasi kesulitan dalam mengendalikan gairah seksual, fantasi, atau dorongan seksual yang mengganggu, sadisme atau kecenderungan "berbahaya" lainnya.
Obat lain yang digunakan dalam kebiri kimia adalah medroksiprogesteron asetat, siproteron asetat, dan LHRH.