Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Tragedi Wuling Maut di Tol Semarang-Solo dan Kisah Proyek Tol Gusur Kuburan Keramat Desa

Proyek Jalan Tol Semarang-Solo di wilayah Boyolali yang jadi TKP kecelakaan Wuling maut, disebut sempat menggusur kuburan keramat desa setempat.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Tri Widodo
Mobil Wuling Convero nahas yang alami kecelakaan maut di Jalan Tol Semarang-Solo, Senin (11/1/2022) malam. Tiga orang di mobil ini tewas. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tragedi kecelakaan maut di Jalan Tol Semarang-Solo yang menewaskan tiga penumpang mobil Wuling Convero S asal Depok, terjadi Senin (10/1/2022) malam.

Kecelakaan terjadi di wilayah Boyolali, tepatnya KM 482 jalur A.

Baca juga: Tragedi Tol Semarang-Solo : Wuling Confero Milik Warga Cilodong Hancur Hantam Truk, 3 Orang Tewas

Di daerah tersebut, kecelakaan maut bukan sekali ini terjadi. 

Data mencatat, sudah beberapa korban tewas di sana.

Nah, Jalan Tol Semarang-Solo yang melintas kawasan Boyolali itu tak lepas dari kisah mistis yang mengiringi. 

Berdasarkan cerita tutur dari mulut ke mulut, di sekitar interchange akses keluar masuk tol dari Gerbang Tol Mojosongo, dulunya ada sebuah makam tua keramat.

Makam tua itu merupakan makam sesepuh masyarakat yang menjaga Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali.

“Istilahnya tidak mau dicampur dengan masyarakat umum. Karena beliau yang melindungi Desa ini, sehingga dimakamkan tersendiri di sebelah selatannya makam umum,” kata Mbah Anto, Warga Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo menceritakan lagi cerita masyarakat yang dia dengar.

Oleh sebagian masyarakat, makam tersebut terus dirawat.

Meskipun hanya sebuah gundukan tanah yang dikeliling batu.

Singkatnya, proyek tol Semarang-Solo melintasi makam keramat tersebut.

Warga pun kemudian menyampaikan jika  Tol Semarang-Solo ini melintasi sebuah makam.

“Dari pelaksana awalnya tidak percaya. Alasannya bukan kompleks pemakaman. Warga bahkan sempat minta untuk memanggil orang 'pintar' kalau tidak percaya,” ujar Jumadi, seorang warga setempat, kepada TribunSolo.com, Selasa (11/1/2022).

Menurut Jumadi, makam tersebut akhirnya dipindah.

Dia mengatakan, antara percaya tak percaya, banyak terjadi kecelakaan di jalan tol itu setelahnya.

Dia pun meminta masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara.

“Yang penting berdoa sebelum berkendara. Dan selalu memohon keselamatan kepada yang kuasa,” tambahnya.

Sementara itu, Kanit Laka Ipda Budi Purnomo menyatakan jika Jalan Tol Semarang-Solo ini kondisi jalannya cenderung menurun.

Sehingga, meski sebenarnya hanya digas sedikit, tapi kendaraan yang melaju bisa melebihi batas kecepatan yang ditentukan.

Dia pun meminta seluruh pengguna jalan, khususnya pengguna tol agar selalu berhati-hati dan patuhi batas kecepatan.

“Kecepatan maksimal 80 Km/Jam. Di Boyolali konstruksi jalannya itu semi turun, semi tikungan, sehingga pengendara yang melintasi biasanya terlena dengan kecepatan yang bisa membahayakan diri sendiri atau pengendara lainnya,” pungkasnya. (*)   

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved