Viral
Nganggur Kena PHK, Pria Ini Iseng Taruh Akuarium di Depan Rumah, Tak Disangka yang Terjadi Kemudian
Setelah PHK ia lalu iseng-iseng menaruh akuarium berisi ikan koleksinya di depan rumah. Ternyata hal itu justru menjadi promosi ampuh.
Penulis: Hanang Yuwono | Editor: Rifatun Nadhiroh
TRIBUNSOLO.COM, MALAYSIA -- Pemutusan hubungan kerja alias PHK tak berarti menyurutkan cita-cita untuk sukses.
Hal itu diamini seorang pria di Malaysia ini.
Sebagai pekerja pabrik mulanya ia merasa sedih karena tiba-tiba diPHK saat pandemi Covid-19.
Sementara itu, ia berpikir bagaimana caranya bisa menghasilkan uang untuk menghidupi diri sendiri.
Beruntung, pria tersebut memiliki hobi memelihara ikan.
Baca juga: Temuan Ikan Raksasa di Lhokseumawe Ternyata Jenisnya Asal Sungai Amazon, Dijual Rp 2 Juta di Pasar
Baca juga: Rezeki Nomplok, Pria Ini Temukan Ikan Aneh saat Banjir, Ternyata saat Dijual Harganya Fantastis
Hobi inilah yang pada akhirnya membuat dia bisa mencari sesuap nasi dengan hasil terbilang lumayan.
Pria itu bernama Mohd Fakhrul Affiq Yusoff.
Ia mengatakan, dirinya menolak untuk terus meratapi apa yang terjadi malah ingin mencari peluang baru untuk bertahan hidup.
Karena memiliki minat mendalam pada dunia perikanan, pria berusia 26 tahun ini pun memulai bisnis baru yakni menawarkan layanan pemasangan dan pembersihan akuarium di wilayahnya.
“Saat PPKM, saya dipecat. Saya sedih waktu itu, tidak tahu harus berbuat apa. Dalam dua sampai tiga bulan saya tidak bekerja. Saya hidup dengan tabungan.
“Akhirnya saya memulai usaha jasa akuarium dan mendirikan akuarium di rumah-rumah warga. Saya juga berjualan ikan. Dengan pengalaman yang saya miliki, saya memulai usaha ini,” ungkapnya, dilansir TribunSolo.com dari mStar Online, Rabu (12/1/2022).
Rupanya hal itu malah membuka jalan rezeki untuk Affiq.
Ia bersyukur ketika jasa yang dia tawarkan diterima dengan baik sampai banyak pelanggan.
“Alhamdulillah, untuk saat ini selalu ada pelanggan. Kadang ada orang yang sibuk dan tidak punya waktu untuk mengurus akuarium, mereka mencari saya.
"Ada yang takut cuci sendiri, khawatir ikannya mati. Selain dari Kedah, saya juga mendapat pelanggan dari Perlis dan Penang. Saya juga banyak sharing dan promosi di Facebook," kata anak kedua dari enam bersaudara ini.
Tak cuma itu, setelah PHK ia lalu iseng-iseng menaruh akuarium berisi ikan koleksinya di depan rumah.
Ternyata hal itu justru menjadi promosi ampuh untuk usaha Affiq.
Dia memamerkan spesies ikan unik dari dalam dan luar negeri sehingga menarik perhatian orang-orang yang melintas di depan rumahnya.
“Saya bahkan tidak memungut biaya kepada mereka untuk datang melihat dan berfoto. Saya merasa puas melihat keceriaan anak-anak.
“Mungkin ada beberapa yang orang tua yang tak mampu bawa anak mereka ke wahana Aquaria di Kuala Lumpur. Apalagi pandemi belum berakhir.
"Jadi mereka bisa datang ke rumah saya. Ada juga anak-anak yang menangis, akhirnya orang tuanya membawa anak mereka ke rumah saya untuk melihat akuarium. Akhirnya anak itu berhenti menangis," ucapnya lagi terkekeh.
Sebagai anak muda, Affiq juga memanfaatkan platform media sosial kekinian untuk membangun citra baik di mata pelanggan.
Ia membagikan video tentang ikan dan akuariumnya ke TikTok, sehingga sampai saat ini mengumpulkan ratusan ribu views.
Affiq selama ini bersama keluarganya tinggal di Sungai Petani, Kedah.
Dirinya juga mengungkapkan jika saudaranya ada yang meninggal akibat wabah Covid-19 pada Agustus tahun lalu.
Nekat Tukar Tanah demi Beli Ikan Koi, Pria Ini Cuek Dicibir, Ternyata Bila Dijual Harganya Fantastis
Tak dimungkiri, ikan hias bisa menjadi investasi menjanjikan bila Anda benar-benar mencintai hobi tersebut.
Bahkan ada orang yang rela menjual tanah demi membeli ikan koi untuk koleksi.
Awalnya tentu banyak yang mencibir keputusan orang itu, namun semua terbelalak saat tahu harga ikan koi bila dijual ulang.
Pengalaman itulah yang dibagikan seorang pria asal Malaysia ini.
Baca juga: Kakek Ini Kaget Temukan Ikan Aneh saat Banjir Bandang, Siapa Sangka Ketika Dijual Laku Rp 10 Juta
Baca juga: VIRAL Video Souvenir Pernikahan di Tangerang Berupa Ikan Cupank, Berikut Faktanya
Pria bernama Mohd Zulkifli Hasan (46) itu memang memiliki hobi mengoleksi ikan koi langka nan mahal.
Ia baru-baru ini berhasil mendapatkan ikan koi berkualitas tinggi dari Jepang.
Ekstremnya, pria yang akrab dusapa Usop Cerek ini rele menjual tanah seharga RM 300.000 atau Rp 1 Miliar lebih demi mendapat koi incarannya.
Adapun ikan koi yang dibeli Usop Cerek adalah berjenis Sakai Kohaku.
Ia mendapat ikan itu langsung dari Sakai, Jepang,
Kenapa berharga fantastis? Usut punya usut ikan itu merupakan salah satu ikan koi terbaik dan sering memenangkan berbagai kompetisi ikan koi di tingkat internasional.
Usop Cerek yang berasal dari Kampung Gong Pauh mengaku merupakan penggemar berat ikan koi dan telah aktif di bidang budidaya ikan koi sejak tahun 2015.
“Saya menjual tanah hanya untuk membeli ikan koi Sakai Kohaku yang berkualitas tinggi.
“Sekarang ikan koi masih ada di Sakai Koi Fish Farm, Jepang dan sering ditawarkan untuk dibeli oleh penggemar ikan koi lainnya dan yang terbaru ditawarkan dengan harga RM450.000 (Rp 1,5 Miliar).
"Tapi, saya belum siap untuk menjualnya lagi karena harga pasar ikan koi saat ini mencapai RM600.000 (Rp 2 Miliar lebih) per ekor," katanya.
Ia menambahkan, sengaja tidak membawa pulang ikan koi ke Malaysia karena ingin mengikuti berbagai lomba ikan koi yang diselenggarakan di Jepang.
“Kalau saya bawa pulang ikan koi ke Malaysia, harga dan nilai eksklusifnya akan turun dan sulit mendapatkan pembeli yang berani membeli ikan sesuai harga pasar.
"Untuk saat ini biarkan ikan koi dipertahankan di Jepang dan peluang untuk dijual kembali sangat tinggi karena penggemar ikan koi di seluruh dunia terkonsentrasi di sana," tambahnya.
Usop Cerek mengatakan, ia memiliki sekitar 40 ikan koi dari berbagai jenis di kolam rumahnya termasuk, Omosako Shiro Utsuri, Doitsu Showa, Benikiko, Sanke Sakai, Dainichi Showa dan Momotaro Kohaku.
Semua koleksinya itu bila ditotal nilainya bisa ebih dari RM500.000 (Rp 1,7 Miliar).
“Harga ikan koi yang dipelihara di kolam koi di rumah saya sekarang masing-masing RM20.000 (Rp 68 jutaan) hingga RM60.000 (Rp 204 jutaan) dengan biaya makan dan vitamin RM2.000 (Rp 6,8 jutaan) sebulan,” katanya, dikutip TribunSolo.com dari Harian Metro, Senin (3/1/2022). (*)
