Nasib Ubedilah Badrun Setelah Laporkan Gibran dan Kaesang ke KPK: Mengaku Diteror hingga Dipolisikan
Ubedilah Badrun mengaku diteror di media sosialnya, diintai oleh orang tak dikenal hingga dituding ada keterlibatan dengan partai politik tertentu.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Meski mengalami kejanggalan, ia berharap hal itu bukan bagian dari ancaman.
"Semoga motifnya bukan dalam rangka teror psikologis, saya positive thinking saja bahwa itu semua jauh dari motif teror. Alhamdulillah saya saat ini baik baik saja," terangnya.
Tak hanya itu, ia juga dituding terlibat dengan partai politik tertentu.
Satu di antaranya tudingan dari Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.
Hasto menduga Badrun terlibat dengan partai politik tertentu.
Hasto mengatakan, PDIP melalui DPC Kota Surakarta sudah menjalin komunikasi dengan Gibran soal adanya laporan yang dibuat Badrun.
"Ya komunikasi dilakukan terutama di DPC PDIP di kota Surakarta dan klarifikasi langsung yang dilakukan oleh mas Gibran," kata Hasto saat ditemui di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan.
Ia menilai apa yang disampaikan oleh Gibran dianggap sebagai hal yang positif.
"Dan kita melihat kami sendiri melihat bagaimana rekam jejak saudara Ubedillah tersebut dalam termasuk dalam pergerakan di sosmed yang mengungkapkan keterlibatannya dengan partai politik tertentu," ungkapnya.
Baca juga: Pedagang Pasar Legi Kesal Keluhannya Belum Direspons, Gibran: Bangunan Baru Pasti Banyak Kekurangan
Sebelumnya, Ketua Jokowi Mania melaporkan dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun ke Polda Metro Jaya pada Jumat (14/1/2022).
Pelaporan yang dilakukan pria yang akrab disapa Noel karena Ubedilah dituding atas atas dugaan fitnah terhadap keluarga presiden yakni putra Joko Widodo, Gibran dan Kaesang.
Laporan tersebut diterima dengan nomor register LP/B/239/I/2022/SPKT/Polda Metro Jaya, Tanggal 14 Januari 2022.
"Kami melaporkan Dosen UNJ Ubedilah Badrun di Pasal 317 KUHP. Ubedilah diduga telah membuat tudingan tak berdasar kepada keluarga presiden tanpa data dan fakta," kata Immanuel di depan Gedung SPKT Polda Metro Jaya, Jumat (14/1/2022).
(*)