Berita Sragen Terbaru
Gadis Pesilat yang Hanyut di Sungai Pleret Sragen Ditemukan, Tetapi Kondisinya Sudah Meninggal Dunia
Remaja putri DP (13) warga Singge RT 15, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen yang hanyut berhasil ditemukan pada Rabu (19/1/2022).
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Remaja putri DP (13) warga Singge RT 15, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Sragen yang hanyut berhasil ditemukan pada Rabu (19/1/2022).
Sebelumnya DP diketahui hanyut ke sungai saat pulang latihan silat, pada Selasa (18/1/2022) sekira pukul 23.00 WIB.
DP pulang bersama seorang temannya, MO (14) menggunakan sepeda motor melewati jembatan yang sedang meluap.
Beruntungnya MO berhasil selamat, sedangkan DP dan sepeda motornya hanyut terbawa arus sungai yang deras.
Sepeda motor berhasil ditemukan sekitar pukul 03.00 WIB tadi pagi tak jauh dari jembatan.
Kepala pelaksana BPBD Sragen, Agus Cahyono mengatakan korban DP berhasil ditemukan sekira pukul 08.40 WIB.
"Korban sudah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia sekira pukul 08.40 WIB, ini langsung dibawa ke rumah duka," ujarnya kepada TribunSolo.com.
Baca juga: Buntut Pencopotan Kasat Reskrim Polres, Kasus Pelecehan di Boyolali Kini Diambil Alih Polda Jateng
Baca juga: Kronologi Petaka Malam Seberangi Sungai : Dua Gadis Sragen Hanyut, Satu Selamat, Satu Masih Dicari
Dia melanjutkan, korban ditemukan 500 meter dari lokasi awal hanyut.
Diketahui, korban ditemukan menyangkut pada pohon bambu, yang ada di tengah Sungai Pleret.
"Ditemukan 500 meter dari titik lokasi awal," jelas dia.
Kini, korban telah disemayamkan di rumah duka, dan selanjutnya akan dimakamkan oleh pihak keluarga.
Pencarian Korban
Pencarian ABG yang hanyut di Sungai Pleret di Dukuh Bawang, Desa Poleng, Kecamatan Gesi, Kabupaten Klaten masih dilakukan, Rabu (19/1/2022).
Informasi yang dihimpun TribunSolo.com, ABG yang hanyut yakni DP (14) dan MO (14) warga Dukuh Singge RT 15 Desa Poleng, Selasa (18/1/2022) malam.
Satu di antaranya yakni DP hingga pagi ini masih dalam pencarian karena hanyut terbawa arus, sementara MO berhasil menyelamatkan diri.
"Benar, masih pencarian di TKP," ungkap Anggota SAR Himawalawu, Totok Marwoto kepada TribunSolo.com.
Adapun peristiwa mengerikan itu terjadi saat langit sudah gelap yakni sekitar pukul 19.30 WIB.
Saat itu menurut dia, keduanya tengah berjalan pulang setelah ikut latihan silat menggunakan sepeda motor Supra X 110 dengan menyeberangi jembatan di Sungai Pleret.
"Airnya tiba-tiba meluap dan tersapur arus, tapi satu orang bisa menyelematkan diri," aku dia.
"Yang terbawa arus sampai detik ini belum ditemukan, mau penyisiran lagi. Sementara motor sudah diangkat tadi malam," terangnya.
Baca juga: Kronologi Warga Boyolali Hanyut di Pantai Glagah Jogja, Para Korban Menyebrang ke Gundukan
Baca juga: Kata Gimana, Enak? Ini yang Bikin Kapolda Jateng Marah Besar & Copot Kasat Reskrim Polres Boyolali
Warga Boyolali Hanyut di Pantai
Kecelakaan air menimpa 4 orang warga Dukuh Jlombong, Desa Pusporenggo, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Empat orang hanyut di pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta, Rabu petang (6/1/2022).
Akibat peristiwa itu, satu orang ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, 2 orang selamat dan satu korban sampai saat ini masih dalam upaya pencarian.
Sunarjo yang ikut dalam rombongan menceritakan sebenarnya berwisata ke pantai Glagah ini hanya sebagai ampiran saja.
Baca juga: Warga Boyolali Korban Hanyut di Pantai Glagah Dimakamkan, Tinggalkan Duka Bagi Keluarga dan Teman
Baca juga: Empat Warga Boyolali Hanyut di Pantai Glagah Jogja, Satu Korban Belum Ditemukan
Dimana, niat keluarga sebenarnnya hanya untuk membantu pindahan rumah anaknya yang ada di Wates, Kulonprogro, Jogja.
Awalnya hanya dia dan keluarganya saja yang ke rumah anaknya itu.
Namun, keponakan-keponakannya serta adik-adiknya yang mendengar rencana ini kemudian berencana ikut membantu.
Termasuk keluarga Ismandi, ayah korban meninggal yang datang ke rumah dan meminta diajak untuk membantu pindahan di Wates, Kulon Progro, Jogjakarta.
“Akhirnya kita ber 15 berangkat, dari sini setengah sembilan. Sampai disana itu jam 11.00 WIB. Setelah itu beres-beres pindahan setelah itu tidur,” ujarnya.
Berhubung sudah sampai di Jogja, tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat-tempat wisata yang ada.
Baca juga: Kesaksian Pemancing Temukan Mayat Perempuan Misterius di Pantai Glagah: Gelap, Lihat Kaki Terlentang
Rombongan kemudian berniat untuk mengunjungi Yogyakarta International Airport (YIA), Kulon Progo untuk swafoto.
Berlanjut ke Pantai Glagah sekitar pukul 15.00 WIB. Di sana mereka bermain air cukup lama. Awalnya hanya di bibir pantai saja.
Namun, empat orang, yakni Ismandi, anak pertama Andra, anak bungsu Radinka Putri (9) dan satu keponakan Zulfa Ulil Absa (16) menyebrang ke gundukan pasir di tengah-tengah Sungai Serang.
Sedangkan rombongan lainnya masih asyik bermain di bibir pantai, termasuk ibu korban dan anak laki-laki kedua Ismandi.
"Sekitar pukul 17.00 WIB keluarga saya empat orang mentas. Kami naik untuk pesan makan malam, seafood. Selesai pesan, kok mereka gak naik-naik ke warung,” katanya.
Baca juga: Empat Warga Boyolali Hanyut di Pantai Glagah Jogja, Satu Korban Belum Ditemukan
“Saya sama anak saya ini coba menelepon berkali-kali, tapi gak ada yang mengangkat. Perasaan saya sudah tidak enak. Lalu ada satu ponakan yang bisa di telepon, saya diminta ke sana cepet, bahaya ini. Dia gak bilang kalau tenggelam," kenangnya.
Kagetnya dia saat mendengar anaknya diminta datang cepat.
Apalagi, banyak warga yang jalan mulai meninggalkan pantai sambil membicarakan kejadian yang baru saja dilihat wisatawan lain itu.
Hatinya semakin tak karuan, saat wisatawan itu bicara mengenai jumlah korban selamat dan tidak selamat.
Benar saja, saat melihat kondisi adiknya dan keponakannya telah terhanyut dan ada relawan yang mulai melakukan pencarian.
"Ombaknya tinggi lalu pas arus balik gak bisa nahan. Yang gak bisa renang gak bisa balik (Hanyut,). Yang selamat adik saya (Ismandi,red) dan keponakan Zulfa karena bisa berenang,” imbuhnya.
Masih Satu Keluarga
Kecelakaan tragis menimpa 4 orang warga Desa Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Boyolali.
Empat orang, hanyut di Pantai Glagah, Kulonprogo, Yogyakarta.
Keempat korban tersebut merupakan bagian dari 15 orang rombongan keluarga yang berwisata ke Jogja.
Baca juga: Empat Warga Boyolali Hanyut di Pantai Glagah Jogja, Satu Korban Belum Ditemukan
Dari 4 korban hanyut itu, dua diantaranya ditemukan dalam kondisi selamat, satu korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia dan satu masih dalam upaya pencarian.
Sekdes Pusponegoro, Kecamatan Musuk, Listiyanto mengungkap rombongan tersebut berasal dari satu keluarga besar.
"Itu (rombongan) masih satu keluarga. Masih satu trah gitu," ujarnya.
Rombongan keluarga besar itu berasal dari Jlobong, Desa Pusponegoro, Kecamatan Musuk.
Keluarga tersebut pergi berwisata pada Rabu pagi (5/1/2022).
Dia yang berada di rumah duka menyebut korban meninggal, F, rencananya bakal dibawa pulang malam ini.
Saat ini di rumah duka, selain banyak warga sekitar yang datang, anggota dari Polsek, Koramil dan Kecamatan juga berada di berada di rumah duka.
"Kalau yang dua korban selamat sudah membaik. Yang satu sudah sadar dan yang satu sudah membaik," ujarnya. (*)