Viral
Dulu Viral Dapat Uang Miliaran & Borong 176 Mobil, Warga Kampung Miliarder Tuban Kini Menyesal
Kabar terbaru warga kampung miliarder di Tuban yang dulu sempat viral karena dapat uang miliaran rupiah hingga beli mobil mewah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Masih ingat dengan warga kampung miliarder Tuban?
Dulu viral berkat dapat uang miliaran rupiah dan beli mobil mewah, kini kabar terbarunya jadi sorotan.
Pasalnya, sejumlah warga di kampung miliarder di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mengaku menyesal telah menjual lahan mereka.
Seperti diketahui, pada awal 2021 publik dibuat heboh dengan video warga desa di Tuban memborong 176 mobil hasil menjual tanah ke PT Pertamina Grass Root Revenery (GRR) Tuban.
Baca juga: Ingat Kampung Miliader Tuban? Dulu Viral Beli Mobil, Kini Jual Sapi untuk Makan karena Tak Ada Panen
Baca juga: Ingat Kisah Viral Nama Anak Terpanjang di Tuban? Sudah Dapat Akta, Inilah Nama Baru Sang Anak
Mereka juga mendapat uang pengganti hingga miliaran rupiah.
Dilansir dari Kompas.com, salah satu warga Desa Wadung, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Musanam (60) mengatakan, ia menyesal telah menjual tanah miliknya ke Pertamina.
Setelah menjual tanahnya, mereka merasa kesulitan mendapatkan penghasilan.
Bahkan ia sempat menjual beberapa ekor ternak demi memenuhi kebutuhan hidup.
Ia mengaku sempat dijanjikan pekerjaan dalam proyek pembangunan kilang minyak di desa tersebut.
Namun hingga saat ini Musanam tak kunjung mendapatkan pekerjaan yang dijanjikan.
Nasib serupa juga dialami oleh Mugi (59).
Perempuan yang tinggal di kampung miliarder ini juga nyaris tak memiliki pekerjaan setelah lahan pertaniannya seluas 2,4 hektare dijual ke Pertamina.
Dari hasil menjual lahan, ia mendapatkan Rp 2,5 miliar lebih.
Baca juga: Viral Penumpang Pikap Usir dan Marahi Pengendara Motor yang Berhenti di Jembatan, Ini Kata Polisi
"Ya nyesal, dulu lahan saya ditanami jagung dan cabai setiap kali panen bisa menghasilkan Rp 40 juta, tapi sejak tak jual saya tidak ada penghasilan," tutur Mugi dikutip dari Kompas.com, Selasa (25/1/2022).
Menurutnya, dulu ia tidak ingin menjual lahan pertaniannya.
Namun, ia sering kali didatangi perwakilan dari pihak Pertamina saat berada di sawah.
Sementara itu, Solikhin, perwakilan PT Pertamina GRR yang berada di lokasi mengatakan, akan menyampaikan tuntutan warga ke pihak manajemen di pusat.
(*)