Berita Solo Terbaru
Partai Lain Berdatangan, Partai Rakyat Adil Makmur Jateng Tumbang, Dibubarkan & Buang Kaos di Sampah
DPW Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Jawa Tengah (Jateng) hanya seumur jagung, karena tumbang sebelum berjuang di laga Pemilu 2024.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - DPW Partai Rakyat Adil Makmur (Prima) Jawa Tengah (Jateng) hanya seumur jagung, karena tumbang sebelum berjuang di laga Pemilu 2024.
Pengurus ramai-ramai menyatakan pembubaran diri yang dihadiri 11 DPK di Wibugi Gilingan, Kota Solo, Rabu (26/1/2022).
Padahal mereke berdiri belum genap setahun belakangan ini.
Menurut Sekretaris DPW Prima Jateng, Hartati, keputusan pembubaran diri ini lantaran munculnya surat pembekuan DPW oleh DPP Prima pada 20 Desember 2021.
"Surat itu muncul karena DPW Jateng tidak menghadiri Rapimnas I. Dan itu merupakan keputusan kolegtif pengurus, dan telah dikomunikasikan dengan DPP dan panitia," kata dia.
Wanita yang akrab disapa Arik menjelaskan, ketidakhadiran DPW Prima Jateng merupakan sikap dan kepedulian terhadap partai, dengan memberikan peringatan terhadap ketidakberesan mekanisme organisasi.
Sebab, DPW Prima Jateng sudah memberikan masukan, saran dan kritik kepada DPP Prima berkaitan dengan program organisasi prioritas agar memfokuskan pada target lolos verifikasi pemilu 2024.
Baca juga: PDIP Pilih Ganjar atau Puan? Politisi PDIP Aria Bima Ingatkan Faksi-faksi di Dalam Bisa Pecah Partai
Sehingga sejak kepengurusan DPW Prima Jateng terbentuk, telah melakukan kerja-kerja politik dan organisasi seperti pemenuhan struktur di tingkat Kota, Kabupaten, Kecamatan, kepastian kantor dan pemenuhan KTAnisasi sejumlah 1000 di tiap Kota/Kab meski tanpa dukungan DPP.
"Bahwa ketikdahadiran DPW Prima Jawa Tengah dalam Rapimnas I seharusnya dimaknai sebagai kritik Internal tersebut justru direspon secara kekanak-kanakan dan tangan besi menunjukke karakter partai itu sendiri," ujarnya
Arik mengatakan, DPW Prima Jateng telah membentuk DPK di Solo Raya kecuali Wonogiri dan Sragen, Kendal, Kudus, Banyumas, Banjarnegara, Kota Pekalongan, dan Kabupaten Tegal.
Sementara yang belum memiliki SK sudah ada di Wonogiri, Cilacap, Kabupaten Pekalongan, Sragen, Kota Magelang, dan Salatiga.
Para kader DPW kemudian melepas atribut mereka, dan memasukan ke dalam kardus, yang bertuliskan 'sampah'.
Bertekad Masuk Parlemen
Belakangan ini banyak partai-partai politik baru terbentuk.