Sebanyak 24 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Bantaran Kali Boyong, Sopir dan Kenek Truk Menyingkir
Sebanyak 24 Truk Terjebak Banjir Lahar Hujan Bantaran Kali Boyong, Sopir dan Kenek Truk Menyingkir
Penulis: Tribun Network | Editor: Eka Fitriani
TRIBUNSOLO.COM - Banjir lahar hujan terjadi di bantaran Kali Boyong, tepatnya di Padukuhan Turgo, Kalurahan Purwobinangun, Pakem, Kabupaten Sleman .
Terdapat 24 truk telah terjebak material banjir lahar hujan tersebut.
"Iya. Berawal dari hujan di puncak Gunung Merapi, akhirnya 24 truk terjebak (material lahar hujan) saat mau keluar dari kali Boyong," kata anggota SAR Kaliurang, Winanto, dihubungi, Kamis (3/2/2022).
Hingga pukul 14.20 WIB, Winanto mengungkapkan, kondisi truk masih terjebak di lokasi kejadian.
Baca juga: Tergiur Pinjaman Uang Rp 20 Juta, Wanita Probolinggo Ini Malah Kehilangan Uang Rp 5 Juta
Baca juga: Bikin Kaget Tetangga, Nenek 81 Tahun di Sragen Akhiri Hidup di Teras Rumah
Puluhan truk tersebut posisinya berbaris.
Ia mengungkapkan, dari 24 truk yang terjebak, ada satu truk yang saat ini kondisinya miring nyaris terguling.
Sementara 23 truk lainnya masih berdiri meskipun rodanya tertimbun material banjir lahar hujan di bantaran sungai.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
"Sopir dan kenek semua berteduh di tempat aman. Menyingkir meninggalkan armada," kata dia.
Sopir dan kenek truk saat ini masih menunggu banjir lahar hujan surut.
Winanto bercerita, puluhan truk tersebut bisa terjebak banjir lahar hujan Gunung Merapi karena saat material banjir mulai turun, truk paling depan kehilangan jalur saat akan meninggalkan lokasi sehingga membuat truk dibelakangnya berhenti.
Baca juga: Hanya di Klaten, Satu RT Cuma Ada 1 KK Gegara Banyak Warga yang Pindah Usai Tergerus Tol Solo-Jogja
Baca juga: Daihatsu Luxio vs Shogun di Jalan Jogja-Klaten, 1 Orang Tewas, Pesepeda Motor Diduga Kurang Waspada
Akhirnya puluhan terjebak.
"(Yang terjebak itu) truk penambang manual, biasa cari muatan batu dan pasir. Saat kejadian, dari 24 truk itu, ada yang sudah bermuatan. Ada yang belum. Yang sudah ada muatan itu, muatannya belum penuh," kata dia.
Proses evakuasi akan dilakukan setelah banjir lahar hujan surut.
Menurut Winanto, proses evakuasi cukup sulit.