Berita Solo Terbaru
Setelah Sebut Sekolah di Solo Tetap PTM 100%, Kini Gibran Siap Revisi Bila Ada Instruksi dari Ganjar
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kini siap merevisi aturan soal PTM 100 persen, menyusul meningkatnya temuan kasus Covid-19 di sekolah
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Aji Bramastra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka kini siap merevisi aturan soal Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen, menyusul meningkatnya temuan kasus Covid-19 pada klaster sekolah.
Padahal, baru kemarin Gibran menyatakan akan tetap mempertahankan PTM, karena menurutnya siswa yang tertular Covid akan sembuh dengan cepat.
Baca juga: Makin Banyak Siswa di Solo Tertular Covid, Gibran Pastikan Tetap PTM : Tenang Aja, Sembuhnya Cepet
Revisi ini akan diterapkan Gibran bila Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memberikan instruksi.
Gibran mengaku siap mengubah PTM 100 persen menjadi PTM 50 persen.
"Nanti kalau misalnya ada interuksi khusus dari pak Gubernur (Ganjar Pranowo, - red) untuk (PTM) 50 persen ya kita jalankan," ujar Gibran, di Balai Kota Solo, Jl Jenderal Sudirman, Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (3/2/2022).
Evaluasi terkait PTM 100 persen disebut Gibran bakal dilakukan dalam waktu dekat.
Namun dia menegaskan kebijakan itu tetap akan dijalankan sambil melihat situasi dan kondisi.
Apalagi Gibran mengaku sudah memprediksi kasus Covid-19 bakal meningkat di periode Februari-Maret 2022.
"Sejauh ini kita tetap jalan seperti biasa dulu, tetap kita monitor, dan sekali lagi para orang tua murid tidak perlu risau, kebanyakan yang positif OTG, dan biasanya sembuhnya juga cepat," katanya.
"Nggak perlu risau, yang penting setelah ketahuan positif langsung kita pisahkan, satu sekolah kita swab, yang dirumah juga kita tracing," imbuhnya.
Akui Terima Desakan
Putra sulung Presiden Joko Widodo itu tak menampik ketika disinggung adanya desakan untuk mengubah kebijakan PTM 100 persen usai kasus Covid-19 melonjak.
Menurutnya ada desakan dari berbagai pihak agar mengubah kebijakan menjadi PJJ hingga PTM 50 persen. Semua desakan itu dikatakan Gibran masih terus ditampung terlebih dahulu.
"Ya ada yang mengusulkan PJJ, PTM sementara dihapus atau 50 persen terbatas, macam-macam. Kita evaluasi dulu (ditampung dulu)," kata Gibran.
"Sekiranya para orang tua murid resah, atau tidak menginginkan anak-anaknya PTM, ya kita evaluasi lagi," pungkasnya. (*)