Berita Sragen Terbaru
Dedi Mulyadi Sindir Pejabat & Disambut Tepuk Tangan Petani di Sragen : Giliran Panen Berhasil Datang
Selama ini hama tikus menjadi momok mengerikan bagi petani di Kabupaten Sragen, bahkan membuat jebakan beraliran listrik yang membahayakan.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Mahasiswa yang bernama Yudha akhirnya buka suara, dirinya mengakui saat itu dirinya panik.
Baca juga: Pohon Pisang Unik di Boyolali, Buahnya Sampai Ribuan: Tinggi Tandan Lebih dari 2 Meter
Hal itu dituliskan sang mahasiswa di akun Facebook Yudha Dawami Abdas.
"Saya atas nama pribadi minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Kang Haji Dedi Mulyadi," tulis Yudha dalam akun Facebooknya pada Kamis 18 November 2021.
"Tidak ada maksud untuk untuk menjatuhkan Kang Dedi atau numpang tenar sama Kang Dedi," tuturnya.
"Hanya ingin mempertanyakan perihal relokasi pedagang pasar di pasar-pasar sebelumnya yang belum jelas gimana mereka ke depannya setelah direlokasi apakah tetap bisa mencari penghasilan?," beber Yudha.
"Menurut saya momennya tepat karena hari itu Kang Dedi juga sedang bebersih pasar," lanjutnya.
Kejadian sebelumnya
Sosok Yudha sendiri jadi viral setelah memprotes Kang Dedi yang sedang membersihkan sampah di Pasar Rebo Purwakarta, Jawa Barat.
Saat itu Yudha menanyakan kewenangan dan kompetensi Kang Dedi membersihkan sampah di pasar.
Kang Dedi sempat geram menghadapi Yudha yang banyak berteori.
Apalagi Yudha mengklaim dirinya mewakili warga Purwakarta.
Mantan Bupati Purwakarta itu bahkan berulangkali menyebut gaya bicara Yudha terlalu ketinggian dan angkuh.
"Anda gak punya malu. Anda jangan ketinggian ngomong," ujar Dedi saat itu dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.
Tak hanya sekali, Kang Dedi beberapa kali menegur keras Yuda yang dianggapnya angkuh.
"Saya sebagai warga Purwakarta bareng bersama ikatan pasar membersihkan sampah. Salahnya apa? Justru Anda harus malu, orang setingkat saya Dedi Mulyadi, wakil Ketua Komisi IV mau mungut sampah, mau bersihkan lingkungan. Orang yang baru mahasiswa kaya anda lagunya udah kaya menteri," begitulah salah satu ucapan yang diluapkan Kang Dedi kepada Yudha.
Baca juga: Kronologi Istri di Cianjur Tewas Disiram Air Panas oleh Suami, Ternyata Baru Sebulan Menikah
Akui Panik
Yudha meminta maaf karena maksud yang ingin disampaikannya ke Kang Dedi kurang maksimal dan malah menimbulkan banyak tafsir.
Dia mengakui saat itu cukup panik karena banyaknya orang yang seolah 'menghakimi' dirinya.

"Cuma ya maaf saya belum bisa menyampaikan esensi maksud saya. Saya cukup panik karena terlanjur banyak mata yang tertuju ke arah saya dan menuding saya," kata dia dalam postingannya.
Yudha menjelaskan, dalam perdebatannya dengan Kang Dedi yang kemudian viral di media sosial, dia sempat bersabar untuk mendapatkan kesempatan menjelaskan, namun tak tersampaikan.
"Saya tetap stay berharap ada ruang dimana maksud saya tersampaikan, tapi kesempatan itu ga ada. Sekali lagi saya mohon maaf untuk semuanya," kata Yudha.
Dia menegaskan apa yang dilakukannya murni merupakan perannya sebagai mahasiswa untuk memberikan kritik kepada pejabat publik.
"Ini proses dialektika saya sebagai mahasiswa, tidak ada kaitannya dengan almamater dan organisasi saya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Yudha juga menyinggung para netizen yang banyak mengkritiknya perihal debatnya dengan Kang Dedi.
"Saya membaca komentar netizen semua. Saya berterima kasih untuk kritik dan sarannya semoga saya bisa jadi sosok yang lebih baik lagi," tuturnya.
Postingan permintaan maaf Yudha itu sampai Sabtu (20/11/2021) sudah dibagikan sebanyak 113 kali dan ada 3,7 ribu yang berkomentar.
(*)