Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kecelakaan Maut Bus GA Trans Imogiri

Cerita Keluarga Korban Kecelakaan Bus Maut di Bantul : Awalnya Antusias Ikut Liburan, Berakhir Duka

Warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo tak pernah membayangkan akan dilanda musibah memilukan. 

TRIBUNJOGJA.COM / Miftahul Huda
Bus pariwisata terlibat kecelakaan di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri Bantul, Minggu (6/2/2022) siang. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga Desa Mranggen, Kecamatan Polokarto, Sukoharjo tak pernah membayangkan akan dilanda musibah memilukan. 

Ya, sebanyak 6 orang dari desa tersebut menjadi korban kecelakaan maut Bus GA, yang menabrak tebing di Kabupaten Bantul, pada Minggu (6/2/2022).

Empat diantaranya masih satu kerabat dekat dari Dukuh Kedungrejo, sedangkan dua lainnya merupakan bapak dan anak dari Dukuh Kedunggandung, yang masih dalam satu Desa Mranggen.

Baca juga: Pilunya Keluarga Korban Kecelakaan Maut Bantul, Bocah 9 Tahun Jadi Korban, Sang Adik Terus Mencari

Baca juga: Firasat Sugiyanto Tak Nyaman saat Bus GA Trans Berangkat ke Jogja, Kini Menanti Kabar Keluarganya

Awalnya, sebanyak lebih dari seratus orang berangkat untuk mengikuti acara liburan yang diadakan oleh sebuah perusahaan konveksi. 

Acara tersebut memang rutin digelar, dan sudah digelar ketiga kalinya. 

Kerabat korban, Wargiyanto (60) mengatakan awalnya warga antusias ikut acara tersebut, karena memang sudah lama tidak liburan. 

"Memang biasa dilakukan, pemilik konveksi memang sering mengadakan wisata sama karyawannya, tapi kalau kejadian seperti ini baru kali ini," ujarnya kepada TribunSolo.com, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Suasana dalam Bus GA Trans saat Laka Lewati Jalanan Turunan: Penumpang Panik, Bershalawat dan Takbir

Wargiyanto menceritakan rencana untuk wisata disambut antusias oleh karyawan pabrik yang mana warga sekitar karyawan pabrik juga diizinkan ikut. 

Mereka antusias karena sudah dua tahun tidak mengadakan acara serupa akibat pandemi covid-19. 

"Awalnya disambut antusias, tidak ada firasat apa-apa, karena memang sudah lama tidak wisata," jelasnya. 

Ia menjelaskan, kejadian tersebut terjadi ketika rombongan selesai dari mengunjungi objek wisata Puncak Becici dan hendak menuju ke Pantai Parangtritis. 

Namun takdir berkata lain, yang menyebabkan total 13 orang meninggal dunia.

Baca juga: Enam Jenazah Korban Kecelakaan Maut di Imogiri Asal Sukoharjo Dimakamkan Satu Liang Lahat

Diketahui, rombongan mengendarai dua unit Bus dan 3 mobil pribadi. 

Wargiyanto mengaku terkejut, karena tidak pernah menyangka musibah tersebut menimpa kerabat dan keluarganya. 

"Saya sendiri juga tidak menyangka, baru kali ini desa saya ada musibah seperti ini," jelasnya. 

Bahkan, keluarga Wargiyanto hingga saat ini masih ada yang dirawat di rumah sakit di Bantul.

Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Duka Korban Kecelakaan Maut Imogiri di Sukoharjo, Pelayat Terus Berdatangan

"Adik-adik saya sama keponakan saya masih di rumah sakit di Jogja, sampai sekarang masih dirawat, siang ini keponakan saya mau operasi kepala," ucapnya.

Kini, jenazah sudah dimakamkan oleh keluarga di TPU Kedungrejo, Desa Mranggen

Keenam jenazah dimakamkan dalam satu liang lahat, atas persetujuan dari keluarga. 

"Dari dua keluarga sepakat untuk dimakamkan dalam satu liang lahat," pungkasnya. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved