Berita Solo Terbaru
Gibran Ungkap, Siswa Lebih Happy PTM daripada PJJ, Tapi Kini Pemkot Terapkan Metode Hybrid
Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memutuskan untuk menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hybrid.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Bagi sekolah di Solo yang tak terpapar Covid-19, Senin 14 Februari 2022 sudah bisa PTM kembali," ungkap dia.
Ya, sejak Senin 7 Februari 2022 lalu seluruh PTM dihentikan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka karena meroketnya kasus klaster di sekolah.
Etty mengatakan, Meski boleh diberlakukan PTM, kegiatan belajar mengajar tetap mengutamakan protokol kesehatan.
Bahkan PTM ini kata dia, karena mayoritas orang tua murid berharap segera diberlakukan PTM kembali.
"Sekolah harus fasiltasi dua-duanya, bagi yang PTM atau PJJ, nanti kita bisa meminta kembali persetujuan orang tua," jelasnya.
Baca juga: Alasan Siswa di Sragen Tetap Boleh PTM 100 Persen, Dinas Pendidikan : Belum Ada Klaster di Sekolah
Baca juga: Sempat Minta PTM Lanjut, Kini Gibran Ralat Kebijakan : Sekolah di Solo Daring Lagi Per 7 Februari
Keputusan ini pun disambut lega kebanyakan orangtua murid.
Pasalnya, metode belajar di rumah ala PJJ selama ini dianggap membuat anak malah merasa tertekan.
Irin, seorang ibu yang anaknya bersekolah di salah satu SD Negeri di Solo, menyebut, orangtua murid juga jadi kerepotan, karena harus ketambahan tugas membimbing anak di rumah.
Survei ke Orang Tua
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo tengah melakukan survei dengan sasaran orang tua murid.
Survei ini untuk mengetahui, apakah orang tua murid lebih senang Pembelajaran Tatap Muka (PTM), ataukah pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka mengatakan, survei ini akan dijadikan bahan evaluasi kegiatan Belajar mengajar (KBM) di Kota Solo.
Baca juga: Kasus Covid-19 di PTM Boyolali, Dinas Belum Mau Disebut Klaster: Sumber Penularan Bukan di Sekolah
Baca juga: Ternyata Klaster Sekolah di Sukoharjo Mengganas di SD hingga SMA,Ada Ratusan Siswa Jalani Swab & PCR
Pasalnya, saat ini Pemkot Solo kembali menerapkan PJJ 100 persen, seiring dengan meningkatnya kasus Covid-19.
"Anak-anak pengennya PTM. Tapi kalau orang tuanya gak boleh, ya tetap PJJ," kata Gibran, Jumat (11/2/2022).
Gibran ingin, PTM dan PJJ bisa berjalan beriringan, namun keputusannya dikembalikan lagi kepada orang tua murid.
Baca juga: Cara Ikut Seleksi Masuk UIN RM Said Surakarta via SPAN-UM PTKIN 2022, Isi Data Sekolah & Siswa Dulu