Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Cerita Sendang Pancuran Banyudono yang Dikenal Angker, Mulai Cerita Kobra Putih Sampai Tujuh Bambu

Sendang Pancuran yang ada di Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, juga dari mulut ke mulut warga, dikenal sebagai tempat angker.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
TribunSolo.com/Tri Widodo
Sendang Pancuran di Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, foto diambil Minggu (13/2/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI – Banyak kejadian aneh yang terjadi di sekitar tempat-tempat yang dianggap wingit atau angker.

Baca juga: Misteri Batu Besar Ratusan Tahun di Boyolali, Pegiat Sejarah Duga Yoni yang Belum Selesai Dibangun  

Sendang Pancuran yang ada di Dukuh Gatak, Desa/Kecamatan Banyudono, juga dari mulut ke mulut warga, dikenal sebagai tempat angker.

Sendang dan sekitarnya itu memang dikenal sebagai tempat yang cukup angker.

Sumber mata air yang berada di sebuah lereng sungai itu punya cerita mistis di luar nalar manusia.

Slamet, pemilik budidaya lumut yang ada di sekitar sendang itu pernah mengalami sendiri beberapa kejadian aneh di lokasi budidayanya itu.

Pria 31 tahun itu biasanya mengalami kejadian aneh itu pada saat petang menjelang Magrib.

Pertama, Slamet yang duduk di sebuah bangku untuk istirahat sejenak usai membelah bambu tiba-tiba dikejutkan dengan penampakan sesosok ular kobra sebesar bambu tiang bendera.

Yang aneh, ular kobra itu berwarna putih, berjalan dari sendang menuju tempat istirahatnya.

“ Saat ular menoleh ke arah saya, ular itu lalu balik lagi menuju sendang,” katanya sambil memperlihatkan bulu tangannya yang mendadak berdiri semuanya, Minggu (13/2/2022).

Penampakan ular itu cukup mengagetkannya.

Dia pun buru-buru langsung meninggalkan kolam budidaya lumut itu.

“Saya kalau cerita itu disini (kolam Lumut), langsung merinding,” ujarnya.

Kejadian aneh lainnya adalah, dia pernah melihat seluruh batang pohon pisang di sekitar kolamnya ini roboh.

Padahal saat itu tidak ada angin dan hujan.

“Kejadiannya itu pas maghrib, pohon pisang disini itu roboh semua. Tapi setelah isya, pohonnya kembali tegak,” jelasnya.

Begitu juga dengan satu rumpun pohon bambu yang ada di sebelah selatan kolam ini, pernah juga tiba-tiba roboh saat Magrib, namun bisa kembali lagi.

“Ada lagi, pas saya ngambil lumut di kolam. Tiba-tiba air di sekeliling saya berdiri ini tiba-tiba memutar dengan cukup kencang, seperti kalau air di gelas diaduk dengan sendok itu,” ujarnya.

Diapun langsung pergi naik meninggalkan kolam.

“Saat itu ada temannya. Ya seluruhnya langsung pergi dari kolam,” katanya.

Terakhir, belum lama ini dia pernah mimpi ‘ditemui’ sesosok penunggu ghaib di sendang ini.

Saat itu, seluruh pohon bambu diatas sendang pancuran ini lagi ditebangi.

Oleh penunggu ghaibnya, dia diminta untuk membersihkan sisa-sisa ranting bambu usai ditebang yang menutup sendang ini.

Selain itu, dia juga diminta untuk menyisakan 7 pohon bambu tepat diatas sendang ini untuk tempat tinggal.

“Saya pun kemudian minta yang nebang untuk meninggalkan 7 pohon supaya tetap berdiri. Bahkan saya rela membelinya (7 pohon bambu) tapi tidak boleh,” ujarnya.

Namun keinginannya tak juga dipenuhi.

Seluruh bambu telah ditebang.

“Tapi ini tumbuh lagi, dan jumlahnya juga pas. 7 pohon,” imbuhnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved