Polemik JHT Cair Usia 56 Tahun, Rocky Gerung Ingatkan Nasib Jokowi Jika Buruh Kompak Tarik Saldo
Rocky Gerung menyampaikan, jika Puan Maharani konsisten mestinya dia bilang ke buruh untuk menarik rame-rame dananya.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
TRIBUNSOLO.COM -- Polemik pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) sampai kini masih menjadi perbincangan hangat.
Beberapa pihak ada yang pro dan kontra soal aturan JHT baru bisa diambil di usia 56 tahun.
Salah satu pihak yang kontra adalah Ketua DPR RI, Puan Maharani.
Namun pernyataan Puan Maharani soal JHT itu ditanggapi berbeda oleh pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung mengomentari kritik Puan Maharani terkait polemik pencairan dana Jaminan Hari Tua (JHT) pekerja.
Baca juga: Puan Maharani Protes Aturan JHT Cair di Usia 56 Tahun, Ternyata UU SJSN Dibuat di Era Megawati
Baca juga: Klarifikasi Menaker Ida Fauziyah soal JHT Baru Bisa Cair Umur 56 Tahun: Tidak Sepenuhnya Benar
Rocky menilai bahwa ada yang janggal dari kritikan Puan tersebut.
"Ada rasa janggal kenapa ikut kritik, ya itu wataknya emang gitu kalau di pasar modal capital gain," ujar Rocky Gerung dikutip dari YouTube pribadinya.
Lebih lanjut Rocky menegaskan jika permainan etika seperti ini yang membahayakan.
Hal itu karena dasar dari Undang-undang JHT ini dibuat pada era Megawati.
"Jadi sebetulnya pameran etika semacam ini yang membahayakan kita, seolah-olah kita bisa lihat bahwa PDIP udah pro buruh, kan itu sinyalnya kan," ujarnya.
"Padahal PDIP yang mensponsori Omnibuslaw," lanjutnya.
Lebih lanjut Rocky menyampaikan, jika Puan konsisten mestinya dia bilang ke buruh untuk menarik rame-rame dananya.
"Kalau misalnya mbak puan konsisten, dia semestinya bilang buruh rame-rame tarik tabungan hari tuanya itu dan bikin partai buruh," ujarnya.
"Karena kalau buruh tarik rame-rame dananya itu, Jokowi langsung jatuh, karena 500 T, ambil aja separonya 300 T," pungkas Rocky Gerung.
Jejak JHT