Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Biodata R Surojo, Pegiat Sejarah yang Banyak Tahu Benda dan Tempat Bersejarah di Boyolali & Solo

Biodata lengkap R Surojo, pegiat sejarah yang banyak tahu tentang benda-benda dan lokasi bersejarah di Solo dan Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Tribunsolo.com
Biodata R Surojo 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Nama R Surojo belakang ini santer didengar masyarakat.

Pegiat sejarah asal Dukuh/Desa Nglembu, Kecamatan Sambi, Boyolali itu banyak memberikan pendapat mengenai benda-benda, tempat hingga peristiwa penting pada masa lampau.

Selain itu, dia juga banyak memberikan pendapatnya mengenai pengangkatan penerus tahta Pura Mangkunegaran.

Ternyata R Surojo sudah mulai tertarik dalam dunia sejarah sejak kecil.

Baca juga: Biodata AKP Muhammad Fadhlan: Kasatlantas Polres Klaten yang Berpengalaman Tangani Kecelakaan Maut

Baca juga: Biodata AKBP Danang Kuswoyo, Anak Petani Asal Batang yang Jadi Kapolres Karanganyar

R Surojo kecil yang tinggal bersama neneknya di Kepatihan, Solo cukup penasaran dengan nama-nama kampung atau jalan yang kerap dia lalui.

"Ketika di daerah Kepatihan. Kan ada gedung Kepatihan itu. Sejak kecil saya bertanya, kok, namanya Kepatihan?," ujarnya, Senin (21/2/2022).

Tak hanya itu, nama Kampung Margoyudan juga membuatnya penasaran.

Apalagi dengan nama jalan Kemasan. Padahal di sepanjang jalan itu tidak ada perajin emas yang terkenal atau sentral perajin emasnya.

"Orang tak tanya, tidak mesti tahu mengenai asal usul itu atau latar belakang penamaan itu," katanya.

" Kalau Kepatihan (banyak) tahu, karena tempat Patih. Tapi begitu Margoyudan jawabnya asal-asalan. Margo itu jalan, Yudan itu perang. Jalanya orang perang. Padahal itu salah," sambungnya.

Rasa penasaran itu lah yang menjadikan R Surojo ingin mencari tahu yang sebenarnya mengenai penamaan tersebut.

Dia pun mulai mencari literasi mengenai tempat-tempat tersebut.

Hingga akhirnya dia memutuskan untuk kuliah jurusan Sejarah di IKIP Semarang.

" Sejak itulah mulai mendalami sejarah. Dan setelah menjadi guru negeri saya lebih giat lagi mendalami Sejarah-sejarah yang ada. Khusus di Boyolali ini," ucapnya.

Sumber: TribunSolo.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved