Berita Solo Terbaru
Meski Sudah Ada 3 Tempat Isolasi, Gibran Bakal Tambah Lagi Tapi Khusus Nakes, Masih Dicari Lokasinya
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka memprediksi kasus Covid-19 akan mencapai puncaknya sekira dua atau tiga minggu lagi.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Ada beberapa alternatif. Ya kriterianya yang asrama, pokoknya terpisah-pisah. Depan langsung kamar-kamar," katanya.
"Tapi hotel juga nggak apa-apa. Nanti ya sambil jalan, tenang aja," jelas dia.
Asrama Sempat Kosong
Asrama Haji Donohudan (AHD) di Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali kembali disiapkan untuk isolasi terpadu.
Kepastian ini setelah dicek oleh Kepala Subsatgas Operasional Umum Isoter AHD sekaligus Dandim 0274 Boyolali, Letkol Arm Ronald Siwabessy dan Kapolres Boyolali, AKBP Asep Mauludin.
Menurut Ronald adanya peningkatan kasus Covid-19 di Solo Raya menjadikan Satgas Covid-19 kian waspada.
Salah satunya dengan melakukan koordinasi dengan penanggung jawab AHD dan melakukan pengecekan langsung Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC).
“Kami pengecekan penyiapan RSDC maupun Isoter dalam rangka antisipasi lonjakan (Covid-19) varian omicron ini,” kata Ronald, saat ditemui usai mengecek RSDC AHD, Senin (7/2/2022).
Kewaspadaan tim untuk mengantisipasi lonjakan pasien Covid-19 ini ditunjukkan dengan kesiapan AHD menerima Pasien Covid-19.
Selain RSDC AHD yang memiliki 303 tempat tidur, pengelola AHD juga siap untuk membuka kembali Gedung Mekkah sebagai tempat Isoter.
“Fasilitas di RSDC sudah lengkap, dari pihak pengelola sudah bersiap-siap. Apabila nanti pasiennya meledak, kemungkinan akan membuka kembali isoter di gedung Mekkah,” katanya.
Dia menyebut, gedung Mekkah di AHD ini memiliki 687 tempat tidur.
Baca juga: Jelang Tutup Tahun, Asrama Haji Donohudan Kemballi Menerima Pasien Covid-19: 4 Orang dari Solo
Baca juga: Penampakan Asrama Haji Donohudan, Sempat Mencekam Dipenuhi Pasien Covid-19, Kini Kosong dan Sunyi
Dengan banyaknya tempat tidur yang tersedia ini, masyarakat tak perlu khawatir tak bisa mendapatkan perawatan saat terpapar Covid-19.
Hanya saja, masyarakat perlu terus mengetatkan penerapan prokes.
“Masyarakat tenang saja, namun tetap melaksanakan prokes, kita tidak boleh lengah dan tetap waspada,” jelas Ronald.