Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Potensi Penimbunan Migor di Wonogiri, Jekek : Laporkan ke Saya, Langsung Kita Tindak

Harga minyak goreng belakangan ini kembali melejit. Di pasar tradisional, per liter minyak goreng dibanderol mencapai Rp 20.000.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Adi Surya Samodra
TribunSolo.com/Erlangga Bima Sakti
Bupati Wonogiri, Joko Sutopo. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Harga minyak goreng belakangan ini kembali melejit.

Di pasar tradisional, per liter minyak goreng dibanderol mencapai Rp 20 ribu.

Sebenarnya, sudah ada kebijakan pemerintah soal minyak goreng satu harga Rp 14 ribu, namun di Wonogiri tak mudah menemukan minyak goreng seharga itu. 

Bupati Wonogiri, Joko Sutopo, mengatakan pihaknya sudsh melakukan koordinasi dengan pihak provinsi soal kelangkaan minyak goreng di pasaran. 

Menurut Jeke, sapaan akrabnya, koordinasi tersebut merupakan penyamaan langkah yang dilakukan oleh daerah dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

"Yang perlu dipahamkan, daerah tidak punya otoritas ke arah sana. Maka yang kami lakukan adalah terus berkoordinasi tentang itu," terang dia, kepada TribunSolo.com, Selasa (22/2/2022). 

Baca juga: Status PPKM Wonogiri Naik ke 3, Jekek Pilih Tunggu Instruksi Pusat : Nanti Disesuaikan Kultur Kita

Baca juga: Siap-Siap, Operasi Pasar Minyak Goreng di Wonogiri, Gegara Harga Masih Meroket hingga Barang Langka

Sementara soal potensi penimbunan minyak goreng di Wonogiri, secara tegas dia melarang adanya oknum yang melakukan hal tersebut. 

Jekek, begitu juga dia disapa, meminta warga yang mengetahui adanya penimbunan minyak goreng bisa melapor kepadanya. 

"Jika memang ada langsung laporkan kepada saya. Saya pastikan jika ada seperti itu langsung kita tindak," tegas Jekek. 

Jekek juga menegaskan, penimbunan minyak goreng memang dilarang oleh aturan yang ada. Atas dasar itu, dia akan menindak tegas jika ada oknum yang nekat menimbun minyak goreng

Terlebih, komoditas tersebut tak bisa dipungkiri saat ini memang sangat dibutuhkan masyarakat. 

Hingga saat ini, kata Jekek, belum ada indikasi penimbunan minyak goreng di Wonogiri. Dia juga mengaku belum menerima laporan soal itu. 

"Kita saat ini lakukan monitoring. Jika ada gejala atau indikasi penimbunan maka akan langsung kita investigasi," beber dia.

Disisi lain, menurut Jekek Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah Perindustrian dan Perdagangan (KUKM Perindag) juga melakukan pemantauan kebutuhan pokok masyarakat, termasuk minyak goreng. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved