Dampak Perang Rusia dan Ukraina Bagi Indonesia, Berikut Sisi Positif dan Negatifnya
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina menjadi pengimpor gandum utama ke Indonesia.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
TRIBUNSOLO.COM - Konflik yang terjadi antara Ukraina dan Rusia, turut menimbulkan dampak langsung bagi Indonesia.
Salah satunya sisi ekonomi yang sangat dipengaruhi dari bidang ekspor-impor.
Sisi negatif timbul berdampingan dengan sisi positif sebagai efek samping konflik tersebut.
Baca juga: Faktor Keselamatan, Bikin Polandia, Swedia, & Republik Ceko Tolak Play-Off Piala Dunia di Rusia
Dilansir dari Kompas.com via Tribunwow, rupanya Ukraina memiliki hubungan dagang yang erat dengan Indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina menjadi pengimpor gandum utama ke Indonesia.
Pada tahun 2020 saja, impor gandum Ukraina ke Indonesia mencapai 2,96 juta ton.
Tentu jumlah ini mengalahkan impor dari Argentina sebesar 2,63 juta ton dan Kanada 2,33 juta ton.
Bisa dikatakan, Ukraina memasok lebih darui 20 persen stok gandum ke Indonesia.
Selain itu, ndonesia juga bergantung pada pasukan besi baja Ukraina.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira, mengatakan perang akan mempengaruhi stok di pasaran.
"Ini dikhawatirkan akan mempengaruhi stok gandum dan produsen makanan di dalam negeri," ujarnya.
Diduga, perang ini akan meningkatkan inflasi sehingga harga kebutuhan pokok meninggi.
Sementara itu, Indonesia juga akan terkena dampak dari adanya embargo global pada Rusia.
Hal ini berkaitan dengan suplai minyak dan gas di tanah air.
Meski begitu, relasi ekspor-impor yang melibatkan Rusia maupun Rusia masih tergolong minim.