Dampak Perang Rusia dan Ukraina Bagi Indonesia, Berikut Sisi Positif dan Negatifnya
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), Ukraina menjadi pengimpor gandum utama ke Indonesia.
Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
"Jadi dampak konflik ini secara langsung terhadap relasi perdagangan dan investasi di Indonesia tidak signfikan," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Internasional Shinta Kamdani.
"Hanya saja konflik ini akan mengganggu rencana Indonesia untuk melakukan kerja sama ekonomi lebih lanjut dengan Rusia dan Ukraina, karena kondisi konflik yang tidak kondusif," sambungnya.
Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Katarina Setiawan menyampaikan pernyataan senada.
Menurutnya, inflasi di Indoensia masih akan terkendali dan relatif terlindungi dari konflik.
"Dibandingkan perang dunia kedua, ketegangan antara Rusia dengan Ukraina lebih terbatas dari segi wilayah, sehingga dampaknya diprediksi akan relatif terbatas. Biasanya, dampak terhadap pasar finansial akan lebih singkat dibandingkan dampak terhadap perekonomian," terangnya.
Baca juga: Ini Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina, Mulai Jumlah Tentara hingga Alutsista
Lebih lanjut, ia menyebut justru Indonesia sebagai produsen komoditas ekspor akan diuntungkan dengaan kenaikan barang yang terjadi akibat embargo Rusia.
"Inflasi Indonesia yang masih relatif rendah, dan juga sebagai negara produsen dan eksportir energi, komoditas, dan logam terkemuka di dunia, Indonesia juga diuntungkan dari kenaikan harga produk-produk tersebut," ungkapnya.
(*)