Berita Solo Terbaru
Menanti Gebrakan Gibran untuk Tahun-tahun Berikutnya,Kini 26 Februari 2022 Tepat Setahun Pimpin Solo
Hari ini pada tanggal 26 Februari 2022, tepat setahun Gibran Rakabuming Raka memimpin Kota Solo.
Senada, kolega Daryono yakni Wakil Ketua DPRD Solo Fraksi PKS Sugeng Riyanto memberikan analisisnya mengapa penolakan demi penolakan terjadi dari masyarakat terkait kebijakan Gibran.
Salah satu indikasi yang terlihat yakni penolakan para pemilik toko di Gatot Subroto yang rencananya mau dibuat seperti Malioboro.
Belum lagi penolakan pedagang mebel Pasar Gilingan, muncul penolakan kenaikan retribusi di Buku Sriwedari, hingga penolakan pedagang di belakang Stadion Manahan.
"Kenapa kok yang terjadi penolakan demi penolakan bermunculan. Indikasi itu saya maknai bahwa berarti belum ada komunikasi yang intensif antara Pemkot dengan para pihak yang menolak tadi," kata Sugeng.
Menurut Sugeng, ketika sebuah kebijakan muncul tentu ada latar belakangnya. Apabila latar belakang itu dikomunikasikan dengan baik kepada para pihak terkait sembari menyerap aspirasi yang ada, maka diprediksi penolakan tak akan muncul.
"Ini kan suatu hal yang sebenarnya bisa dikomunikasikan dan dicari titik temunya. Ketika itu tidak ada, ya wajar yang terjadi adalah penolakan demi penolakan," katanya.
"Jadi faktor kuncinya menurut saya adalah pada pola komunikasi. Ini kan baru mau satu tahun, masa baru mau satu tahun sudah muncul preseden begitu kan nggak baik buat manajemen pemerintahan kota," tambahnya.
Penting, kata Sugeng, agar pola komunikasi Gibran diperbaiki sehingga empat tahun ke depan terbangun pola komunikasi yang lebih intensif.
"Dengan demikian masyarakat Solo yang terdampak oleh pembangunan, atau masuk skema dalam perencanaan Pemkot mereka bisa menerima semua kebijakan itu dengan baik tanpa harus kehilangan hak-hak masyarakat untuk misalnya berusaha mencari perekonomian dalam hal ini," pungkasnya.
Gibran : Memang Belum Puas
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menanggapi perihal survei Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) satu tahun dirinya memimpin.
Dalam survei yang dilakukan Program Studi S2 Magister Administrasi Publik (MAP) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta itu pemerintahan Gibran mendapatkan nilai 79,3.
Gibran mengaku belum mengetahui survei itu.
Namun capaian itu disebutnya berarti ada masyarakat yang belum puas dengan kinerjanya.
"Aku angkane wae ra ngerti (aku saja angkanya tak tahu). Piro? 79,3 yo? Ya berarti masih ada yang belum puas," ujar Gibran, kepada TribunSolo.com, Senin (21/2/2022).