Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Viral

Viral Pria Ukraina Naik Tank Tentara Rusia hingga Berlutut di Depan Tank, Begini Kisah di Baliknya

Sebuah video yang memperlihatkan pria Ukraina hentikan tank tentara Rusia, naik di depan lalu berlutut di tengah jalan, viral di media sosial.

Capture TribunVideo sumber daily mail
Aksi berani pria Ukraina hentikan tank tentara Rusia, naik di depan lalu berlutut di tengah jalan. 

TRIBUNSOLO.COM - Sebuah video yang memperlihatkan pria Ukraina hentikan tank tentara Rusia, naik di depan lalu berlutut di tengah jalan, viral di media sosial.

Video tersebut beredar setelah pasukan Rusia melanjutkan invasi ilegalnya ke Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).

Baca juga: Keputusan Mengejutkan Presiden Ukraina, Para Napi Dikerahkan untuk Tempur Lawan Rusia

Dalam video yang beredar tampak seorang pria berupaya menghalangi laju tank tentara Rusia yang sedang bergerak berjalan beriringan di persimpangan di kota Ukraina.

Dilansir dari Daily Mail, Minggu (27/2/2022) Kendaraan lapis baja itu melaju kencang.

Kemudian seorang pria terlihat berdiri dengan gagah berani naik ke bagian depan satu di antara tank.

Tank itu pun terus melaju beberapa meter, hingga akhirnya berhenti diikuti dengan tank lain yang berada di belakangnya.

Begitu tank berhenti, pria itu terlihat turun dari tank, lalu berlutut di tengah jalan, menghalangi konvoi kendaraan lapis baja tentara Rusia tersebut.

Melihat protes yang dilakukan pria tersebut sia-sia, orang yang menyaksikan kejadian terbut lantas berupaya menarik pria itu menjauh dari tank.

Namun, pria tersebut tetap bersikukuh untuk menghentikan konvoi tank itu.

Ia terus berpegangan pada bagian depan tank.

Peristiwa serupa sebelumnya terjadi, Jumat (25/2/2022) dan viral di media sosial.

Dalam video tersebut terlihat seorang pria dengan berani berdiri di tengah jalan menghalangi kendaraan tempur Rusia yang akan memasuki Ukraina.

Rekaman itu diduga direkam di bagian selatan negara Ukraina, dekat dengan Krimea.

Baca juga: Viral Video Petugas SPBU Diduga Curang saat Pengisian Solar, Begini Penjelasan Pihak SPBU

Dalam rekaman terlihat seorang pria dengan berani merentangkan tangan dan menghalangi konvoi kendaraam militer Rusia.

Beberapa kendaraan militer berbelok menghindari pria itu.

Tetapi yang lain terlihat berhenti dan diikuti kendaraan di belakangnya.

Sejak video tersebut viral di media sosia, pria itu pun dijuluki Manusia Tank.

Hingga saat ini belum diketahui identitasnya pria itu.

Namun, keberaniannya menghentikan kendaraan militer Rusia menuai banyak pujian.

Aksinya menjadi insprasi bagi orang lain dan dianggap sebagai simbol perlawanan Ukraina.

Di tempat lain, seorang kakek terekam kamera memarahi dan mengusir tentara Rusia.

Aksi pria tua tersebut pun viral di media sosial.

Ia mengaku orang Rusia yang tinggal di Ukraina.

Tanpa rasa takut, ia memarahi tentara Rusia dan mengaku malu dengan apa yang dilakukan tentara Ruisa terhadap Ukraina.

"Apa yang dilakukan di sini? Saya juga orang Rusia tetapi tinggal di negara ini."

"Anda memiliki negara Anda sendiri, kami juga," kata kakek itu berdasarkan terjemahan yang dunggah jurnalis lepas Olga Tokariuk di twitter dikutip dari Daily Star.

"Bukankah ada masalah di negara kalian harus diselesaikan."

"Apakah anda semua kaya dan di sana di Emirat? Kalian hanya boneka," ujar sang kakek melanjutkan perkataannya.

Peristiwa tersebut diketahui terjadi Sabtu (26/2/2022) dini hari di Kota Melitopol, sekitar 112 kilometer dari perbatasan Krimea yang dianeksasi Rusia dari Ukraina pada 2014.

Tentara Rusia yang dimarahi kakek tersebut pun hanya diam meski sang kakek mengepalkan tinjunya di depan mereka.

Wajah mereka ditutupi topeng dan menggunakan tudung.

Baca juga: Roman Abramovich Disebut Bakal Bantu Negosiasi Perdamaian Ukraina-Rusia,Parlemen Inggris Tak Percaya

Ribuan warga Ukraina Jadi Tentara Amatir

Ribuan orang di sebuah pusat komunitas lokal Dnipro, Ukraina mengantre untuk mendaftar menjadi 'tentara amatir'.

Mereka mengaku siap angkat senjata berperang melawan Rusia meskipun tidak memiliki pengalaman militer sama sekali.

Membawa dokumen identitas dan beberapa membawa karung, mereka tampak mengantre untuk mendaftarkan diri.

Antrian perekrutan tentara pemula tersebut membentang dari pintu depan, seperti pasukan spontan yang terbentuk di tengah kota.

Seorang pria paruh baya bernama Igor Vyazonoy, warga yang ikut mendaftar, mengaku sebelumnya dirinya memiliki pekerjaan yang bagus.

Melihat keadaan Ukraina saat ini, ia memilih meninggalkan kenyamanannya dan bergabung untuk membela negaranya.

"Sebelumnya saya memiliki keraguan bertempur menggunakan senjata. Tetapi kini saya jelas siap. Ini perang," kata Igor dilansir dari Sky News.

Hal yang sama dilakukan seorang perempuan bernama Kate Kozil yang aslinya bekerja sebagai manajer bank.

Ia mengaku memiliki dua anak berusia 11 dan 4 tahun.

Tetapi hal itu tidak menghentikannya untuk mendaftar.

Ketzyna mengaku siap berperang menggunakan senjata.

"Saya pikir begitu, tetapi pengalaman menembak saya hanya di lapangan tembak."

"Sejujurnya, saya tak memiliki banyak pengalaman, tetapi saya cepat belajar," katanya.

Saat ditanya kemungkinan ia terluka dalam peperangan, jawabannya sangat simpatik.

"Kami semua telah terluka dan menderita. Saya lelah hanya ketakutan. Itu sebabnya saya harus melakukan sesuatu," katanya.

Katezyna juga mengaku dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Apalagi sang presiden menegaskan tak akan pergi dari Kiev dan akan terus menggemakan kata-kata semangat untuk menghadapi Rusia.

"Saat ini, ia sangat mengisnpirasi saya. Saya bangga dengan caranya menghadapi kondisi ini."

"Ia melakukan tugas yang hebat saat ini, saya mendukungnya," katanya.

Tetapi banyak keraguan tentara amatir ini mampu menghadapi pasukan Rusia, mengingat lawan memiliki persenjataan yang lebih unggul.

Namun, seorang warga lainnya Sergei Sildiv, membantah adanya pemikiran itu dalam diri mereka.

"Menurut saya, satu tentara Ukraina setara dengan tujuh tentara Rusia," katanya.

Ia pun meyakini Ukraina akan menang dalam pertempuran melawan Rusia.

(*)

Sumber: Tribunnews.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved