Dokter di Sukoharjo Jadi Terduga Teroris
Dokter Sukoharjo Diciduk Densus 88, Pengamat Terorisme : Di Pendidikan, Ormas hingga Parpol Disusupi
Seorang dokter ditangkap Densus 88, tetapi diduga melawan saat kendarai mobil kemudian tewas tertembak di Sukoharjo.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Penangkapan terduga teroris yang kemudian tewas ditembak Densus 88 Antiteror di Kabupaten Sukoharjo menghebohkan publik.
Bagaimana tidak, ternyata sosok terduga S (54) merupakan dokter aktif yang membuka praktik di rumahnya di kawasan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.
Pengamat Terorisme, Dr Amir Mahmud mengungkapkan hal mengejutkan, jika jaringan terorisme sudah masif masuk ke seluruh lini kehidupan.
"Mulai dari dokter, bidang pendidikan, ormas bahkan parpol sudah disusupi atau dimasuki oleh teroris ini," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).
Menurutnya, kawasan Solo Raya ini merupakan daerah yang 'subur' bagi jaringan terorisme, karena tak perlu alat komunikasi, antar jaringan teroris ini bisa saling terhubung.
"Ibaratnya berjalan dengan sepeda motor saja sudah bisa sampai di tempat jaringan teroris dan bisa melakukan koordinasi," jelasnya.
Adapun penangkapan terduga teroris yang kemudian tewas, menurutnya sudah sesuai standar operasional prosedur dan UU.
Baca juga: Kesaksian Keluarga Dokter Sukoharjo yang Ditembak Densus 88 : Sering Ikut Bakti Sosial
Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Buka Praktik di Rumah Sukoharjo, Ketua RT : Sepi, Tak Ada Pasien
Tindakan tegas terukur itu dilakukan setelah terduga teroris itu melakukan perlawanan yang dapat membahayakan petugas atau masyarakat.
"Kalau tidak melakukan perlawanan tentunya petugas juga tidak akan melakukan tindakan penembakan itu," jelasnya.
Dikatakan Amir tim Densus tak serta merta begitu menentukan target operasi.
Penentuan terduga teroris itu telah melalui serangkaian penyelidikan dan hasil dari pengembangan teroris yang sebelumnya telah tertangkap.
"Sebelum melakukan penangkapan terduga teroris ini, tim Densus telah melakukan serangkaian penyelidikan panjang," jelasnya.
Reaksi IDI Sukoharjo
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo menungkap sosok dokter S (54) yang tewas ditembak Densus 88 Antiteror.