Dokter di Sukoharjo Jadi Terduga Teroris
Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Buka Praktik di Rumah Sukoharjo, Ketua RT : Sepi, Tak Ada Pasien
Densus 88 Antiteror menembak terduga teroris berinisial S (54) hingga ditewas di Kabupaten Sukoharjo.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Densus 88 Antiteror menembak terduga teroris berinisial S (54) hingga ditewas di Kabupaten Sukoharjo.
S yang ditangkap di Jalan Bekonang-Sukoharjo, Dukuh Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Rabu (9/3/2022) malam ternyata adalah dokter.
Sementara rumahnya berada di perumahan besar di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo.
Dari pantauan TribunSolo.com Kamis (10/3/2022) siang, mendapati rumah dari terduga teroris terlihat sepi dan tak ada aktivitas.
Rumah yang berada di pinggir jalan itu memiliki pagar putih dengan banyak bunga dan tanaman tertanam di depan pagarnya.
Di teras rumahnya yang cukup luas itu terparkir sebuah sepeda motor merek Honda Karisma 125cc.
Kemudian terdapat bangku panjang warna putih yang diletakkan di samping barat pintu utama rumah.
Pada bagian jendela, tertempel sebuah plakat bertuliskan Dokter S
Di bawahnya tercantum jam praktek dirinya yakni pukul 06.00-08.00 dan 17.00-20.00.
Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono menjelaskan, semenjak informasi penangkapan dengan penembekan itu rumahnya sepi.
Adapun S menuru dia berprofesi sebagai dokter.
"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang, kepada TribunSolo.com.
Sepanjang membuka praktek medis, Bambang sendiri juga tak pernah menyaksikan praktek S ramai.
"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.
Baca juga: Gibran Positif Covid-19, Dua Tim Dokter Sampai Turun Tangan, Salah Satunya Dokter Kepresidenan
Baca juga: Detik-detik Terduga Teroris Ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Mobilnya Oleng dan Tabrak Rumah Warga