Berita Boyolali Terbaru
Kesaksian Tetangga Mbah Yatimah, Nenek Korban Pencurian Uang : Rajin Ibadah, Tiap Malam Sholawatan
Ibarat Pepatah Jawa, Kajugrukan Wukir Sari lan Kebanen Segoro Madu yang berarti benar-benar dirasakan Mbah Yatimah.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Adi Surya Samodra
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Ibarat Pepatah Jawa, Kajugrukan Wukir Sari lan Kebanen Segoro Madu yang berarti ( Tertimpa Gunung Kembang dan Kebanjiran Lautan Madu) benar-benar dirasakan Mbah Yatimah.
Lansia sebatangkara di Dukuh/Desa Bangkok, Kecamatan Karanggede, Boyolali itu benar-benar penuh keberuntungan, Rabu (9/3/2022).
Uang Rp 6,6 juta yang dia kumpulkan seumur hidup telah dicuri dua pemuda dengan membawakan roti kering berbungkus plastik merah, Selasa siang (8/3/2022).
Namun, Rabu sore (9/3/2022) Mbah Yatimah mendapatkan bantuan dari Kapolres Boyolali AKBP Asep Mauludin sebesar Rp 10 juta, serta dari Insan Pers Boyolali Rp 6 juta.
Bahkan, Rabu pagi, ada relawan dermawan yang juga memberikan bantuan. Selain uang tunai, juga ada paket sembako.
Usut punya usut ternyata Mbah Yatimah ini merupakan nenek-nenek yang ahli ibadah.
Meski secara kasat mata dia tinggal sendirian di rumah semi yang bisa dikatakan jauh dari kata layak, namun mbah Yatimah meninggalkan sholat.
Meski mbah Yatimah ini memiliki keterbatasan, yakni tidak bisa jalan, tapi dia juga rajin berpuasa sunnah dan hampir tiap malam selalu membaca sholawat.
Baca juga: Tantangan Kasus Pencurian Uang Mbah Yatimah : Saksi Minim, Pelaku Pakai Jaket & Masker
Baca juga: Senyum Mbah Yatimah Nenek di Boyolali Usai Kehilangan Uang Rp 6,6 Juta, Kini Diganti Berkali Lipat
Hal itu diungkapkan Suyamto salah satu tetangganya.
Dia yang tinggal tak jauh dari rumah Mbah Yatimah ini kerap mendengar samar-samar lantunan sholawat dari suara melengking Mbah Yatimah.
Bahkan, terkadang suara dari Mbah Yatimah ini cukup lantang saat bersholawat itu.
“Sering sholawatan sendiri. Karena di dalam rumah juga sendirian,” ungkapnya, Rabu (9/3/2022).
Suryati yang setiap hari merawat Mbah Yatimah menambahkan selian rajin baca sholawat, mbah Yatimah juga kerap berpuasa.
“Kemarin (Selasa) itu pas puasa juga,” imbuhnya.
Tetangga lainnya, Ikhwanudin mengatakan mbah Yatimah yang tinggal sebatangkara ini belum pernah menikah.
Tetangga sebenarnya sudah mengajak Mbah Yatimah untuk tinggal bersama.
“Tapi tidak mau, katanya pengen di rumah yang di tempatinya itu sejak dulu,” pungkasnya. (*)