Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Seleb

Olivia Nathania Nangis Ditanya Hakim soal CPNS Bodong, Ternyata Terima Uang Rp 25 Juta Per Orang

Olivia Nathania menyebut uang Rp 25 juta tersebut ia terima dari 11 korban yang mengikuti CPNS bodong ini.

Penulis: Tribun Network | Editor: Reza Dwi Wijayanti
Instagram
Olivia Nathania, putri Nia Daniaty 

TRIBUNSOLO.COM - Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan kembali menggelar sidang kasus dugaan CPNS bodong dengan terdakwa Olivia Nathania, Kamis (10/3/2022).

Dalam sidang itu, putri Nia Daniaty tak bisa menghadirkan saksi untuk meringankan hukuman.

Olivia Nathania yang hadir secara virtual terlihat lancar menjelaskan kronologi terselenggaranya CPNS bodong ini kepada hakim ketua Abu Hanifah.

Baca juga: Nia Daniaty Batal Hadir Jadi Saksi di Sidang Olivia Nathania soal Kasus CPNS Bodong, Ini Alasannya

Namun, ia tiba-tiba menangis saat ditanya mengenai komunikasi awal dengan Agustin, salah satu korban sekaligus mantan guru SMA-nya, sejak lulus dari sekolah.

"Awalnya kan Ibu Agustin guru kamu. Setelah terpisah, yang pertama kali menghubungi siapa? Saudara atau Agustin?" tanya Hakim Abu Hanifah dikutip dari Kompas.com, Kamis.

Sayangnya, ia tidak menjelaskan secara gamblang.

Namun, Olivia Nathania menjelaskan bahwa ia menghubungi Agustin awalnya bukan untuk menawarkan CPNS bodong.

Meski begitu, Olivia Nathania mengaku, ia pertama kali menawarkan CPNS bodong kepada Agustin hanya untuk tiga orang.

Ternyata Agustin terus merekrut orang sehingga jumlahnya yang cukup banyak.

Meski sudah mengaku tutup, Olivia Nathania mengakui tetap menerima uang dari para korban.

"Kurang lebih (Rp 500 juta). Saya terima (keseluruhan) Rp 25 juta per orang," ungkap Olivia Nathania.

Lebih lanjut, ia menyebut uang Rp 25 juta tersebut ia terima dari 11 korban yang mengikuti CPNS bodong ini.

Sementara sisanya, ia mengaku telah mengembalikan uang kepada Agustin dan Karnu sebagai orang yang dia sebut sebagai perantara.

"Yang saya kembalikan (lewat Agustin dan Karnu) Rp 500 juta sampai Rp 600 juta," ucapnya.

Diketahui, korban dalam kasus tersebut mencapai 225 orang.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved