Berita Sukoharjo Terbaru
Terduga Teroris di Sukoharjo yang Tewas Ditembak Densus 88 Profesinya Dokter, Buka Praktik di Rumah
Terduga teroris berinisial S (54) yang ditewas ditembak di Kabupaten Sukoharjo selama ini berprofesi sebagai dokter.
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Tak Pernah Ngobrol
Meski berprofesi sebagai dokter, menurut Bambang sosok S dikenal sebagai antisosial.
Dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan para warga setempat.
"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya heran.
Alasan S tak pernah bersosialisasi pun tak diketahui oleh Bambang.
Dirinya juga tak pernah menanyakan kepada yang bersangkutan.
Bahkan, Bambang menyebut S tak pernah membayar iuran yang hanya berjumlah Rp25.000 per bulannya.
"Tidak sama sekali, boleh dicek di bendahara saya, kalau yang namanya pak Sunardi itu tidak pernah iuran. Padahal iuran di tempat saya cuma Rp25.000 per bulan," katanya.
Selama ini pun Bambang tak pernah bertegur sapa ataupun mengobrol dengan S.
Sosok dokter yang disebutnya bertubuh agak gempal itu memang sudah dikenal di kampung tidak pernah beraktivitas apa-apa.
S juga dikatakan Bambang berjalan menggunakan tongkat bantu, karena kakinya pernah mengalami kecelakaan.
Hanya beberapa kali Bambang pernah berpapasan dengan S menunaikan ibadah salat.
Namun sekali lagi Bambang menegaskan tak pernah ada tutur kata atau obrolan terucap dari mulut S kepadanya.
"Biasanya kalau saya ketemu itu pas maghrib sama isya. Itu aja kadang tidak ketemu, ya tidak rutin, ya cuma pernah salat disitu," jelas dia.
Keluarga Tak Percaya Tudingan Terorisme