Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Dokter di Sukoharjo Jadi Terduga Teroris

Riwayat Hidup Dokter S, Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88: S1 Kedokteran UNS, Lulus 1994

Oknum dokter yang menjadi terduga teroris asal Kelurahan Gayam, Kacamatan/kabupaten Sukoharjo yakni dr. S (54), merupakan alumni UNS.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri

TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Dokter yang menjadi terduga teroris asal Kelurahan Gayam, Kacamatan/kabupaten Sukoharjo yakni dr. S (54), merupakan alumni UNS.

Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS Prof. Dr. Reviono, dr., Sp.P(K)., membenarkan hal tersebut.

Diketahui, dr. S masuk menjadi mahasiswa S1 kedokteran UNS pada tahun 1986.

Baca juga: Dokter Terduga Teroris Ditembak Mati Densus 88, IDI Sukoharjo Sampaikan Bela Sungkawa ke Keluarga 

Baca juga: Terduga Teroris yang Tewas Ditembak Buka Praktik di Rumah Sukoharjo, Ketua RT : Sepi, Tak Ada Pasien

"Dia lulus program studi S1 tahun 1990, dan lulus profesi pada tahun 1994," katanya, Jumat (11/3/2022).

Selama di UNS, dr. S hanya menempuh program S1 di Fakultas Kedokteran, dia tidak melanjutkan pendidikan sebagai spesialis disana.

Menurut Reviono, dari data yang dia periksa baru mengetahui kapan dr. S masuk dan lulus di UNS.

Baca juga: Terduga Teroris Tewas di Sukoharjo, Perangkat Desa : Ada Suara Dor-doran di Depan Rumah

"Untuk alamat dan lainnya belum kami periksa," ujarnya.

Reviono menuturkan, mengetahui dr. S dari Ikatan Keluarga Alumni FK UNS.

Selebihnya, dia tidak mengenal dr. S lebih jauh.

Di organisasi alumni, dr. S tidak begitu aktif, dan tidak menjadi pengurus.

Baca juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Bekasi Ternyata Bekerja di BUMN, Pernah Juga Jadi Pengurus RT

"Saya kurang tahu, karena informasinya itu dari keluarga alumni Fakultas kedokteran UNS," ucapnya.

"Mereka mengatakan jika memang satu angkatan, orangnya baik, dan di tempat praktiknya diterima baik," tambahnya.

Terkait aktivitas soal politik, atau mengikuti organisasi atau gerakan lainnya, Revino tidak tahu.

Terduga teroris yang berprofesi sebagai dokter umum itu, juga membuka praktik di rumahnya di Kelurahan Gayam, Kacamatan/kabupaten Sukoharjo

Namun, dia meninggal dunia saat operasi penangkapan oleh Densus 88 di Dusun Cendono, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Rabu (9/3/2022) malam. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved