Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Saat Menkeu Tanggapi Crazy Rich Pamer Harta di Medsos, Ini Alasan Akun Dirjen Pajak Sering Menyentil

Fenomena sejumlah tokoh yang pamerkan kekayaan di media sosial banyak bermunculan.

KOMPAS.com/MURTI ALI LINGGA
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memberi keterangan di Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (22/5/2019). 

TRIBUNSOLO.COM - Fenomena sejumlah tokoh yang pamerkan kekayaan di media sosial banyak bermunculan.

Hal ini pun menjadi perhatian Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menaruh perhatian terhadap kalangan super tajir atau 'crazy rich'.

Baca juga: Video Lama Doni Salmanan Jadi Sorotan, Crazy Rich Bandung Gelagapan Ditanya soal Bayar Pajak

Ia mengatakan, mereka yang sering pamer kekayaan di media sosial (medsos) akan langsung didatangi petugas Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan.

"Kami senang kalau di medsos ada yang pamer mengenai account number, 'account saya yang paling gede'. Begitu ada yang pamer 'saya punya beberapa miliar', salah satu petugas pajak kami bilang 'ya nanti kita datangilah'," ujarnya dalam Sosisalisasi UU HPP, Kamis (10/3/2022)

Menurutnya, pemantauan Ditjen Pajak melalui media sosial terhadap orang-orang yang pamer harta, merupakan salah satu upaya menjaga kepercayaan masyarakat bahwa negara melakukan pemungutan pajak yang adil.

Pajak yang dipungut pun digunakan untuk pembangunan nasional.

"Masyarakat kita akan percaya kepada pemerintah kalau dia tahu diperlakukan adil dan uang pajaknya kembali lagi, bukannya dikantongi atau ditaruh di belakang kantor saya, (tapi uang pajak) digunakan untuk bangun sekolah, bangun jalan raya, bangun irigasi," kata Sri Mulyani.

Baca juga: Viral Pasutri Kaya Mendadak, Tiba-tiba Rekening Bersaldo Rp 719 Miliar, Tak Disangka 4 Hari Kemudian

Bendahara Negara itu mengamati bahwa banyak masyarakat Indonesia yang suka memamerkan kekayaan di media sosial, mulai dari saldo rekening, pemberian hadiah mewah, hingga menerima fasilitas perusahaan yang mewah.

Ia bilang, fenomena itu mendorong petugas pajak untuk memastikan mereka telah membayar kewajibannya.

"Sekarang ini ada juga kan di media sosial anak-anak yang baru umur 2 tahun sudah dikasih hadiah pesawat, bukan pesawat-pesawatan ya, tapi pesawat beneran sama orang tuanya," ucap dia.

"Jadi memang di Indonesia kan ada yang crazy rich, ada yang dia mendapatkan fasilitas dari perusahaannya itu memang luar biasa besar. Itulah yang sekarang dimasukkan dalam perhitungan perpajakan, itu yang disebut aspek keadilan," lanjut Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Ia menambahkan, Ditjen Pajak saat ini bisa masuk ke semua lembaga keuangan maupun non-keuangan untuk mendapatkan informasi mengenai wajib pajak.

Selain itu, Indonesia juga masuk dalam sistem pertukaran data perpajakan atau Automatic Exchange of Information (AEoI) antarnegara.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani memastikan, data perpajakan yang dimiliki Ditjen Pajak menjadi semakin lengkap, baik itu mengenai data harta wajib pajak yang berada di dalam negeri maupun wajib pajak yang berada di luar negeri.

"Jadi yang enggak pamer (harta) saja bisa diketahui, apalagi yang pamer," pungkas dia.

Viral Pria Pakai Sandal Jepit Mengaku Pengangguran Pamer Bawa Uang Rp300 Juta, Disentil Ditjen Pajak

Video yang memperlihatkan seorang pria pakai sandal jepit mengaku pengangguran tapi bawa uang Rp 300 juta di kantong plastik, viral di media sosial.

Pasalnya, aksinya sukses mencuri perhatian hingga disentil Ditjen Pajak.

Dilansir dari Tribunjabar, video tersebut viral setelah dibagikan akun Tik Tok @adesaputra_asp.

Baca juga: Viral Istri Sah Bagikan Foto Mesra Suami dan Orang Ketiga, Tulis Kalimat Menohok: Jangan Menyesal

Baca juga: Viral Pria Positif Covid-19 Pamer Berwisata ke Malang, Bikin Karyawan Tertular hingga Toko Ditutup

Mulanya dalam video tampak seorang pria tampil ala pengganguran namun pamer duit banyak.

Pemilik akun tersebut ternyata bernama Ade Saputra Barian.

Pria pakai sandal jepit mengaku pengangguran tapi pamer bawa uang Rp 300.
Pria pakai sandal jepit mengaku pengangguran tapi pamer bawa uang Rp 300. (TikTok @adesaputra_asp)

Ia memperlihatkan gajinya senilai Rp 300 juta.

Dalam plastik yang ia bawa rupanya terdapat tumpukan uang dengan pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu di dalam tas plastik tersebut.

Bahkan beberapa di antaranya terlihat seperti disatukan dengan karet gelang.

Melihat banyaknya uang tersebut, bisa disimpulkan jumlahnya sangat banyak.

"Tetap tampil seperti pengangguran di era gempuran pamer gaji," tulis akun @adesaputra_asp.

Pria itu diketahui tengah duduk antre di salah satu Bank BUMN, ia juga menampilkan kakinya memakai sandal jepit berwarna biru.

Ternyata aksi pamernya tak biasanya yang berkedok pengganguran tersebut diintai oleh Tiktok Direktorat Jenderal Pajak RI.

Direktorat Jenderal Pajak RI pun sampai heran kalau sehari-hari mengganggur kok bisa punya penghasilan 300 juta.

"Sehari-hari nganggur dimana nih kalau boleh tahu," tulis Direktorat Jenderal Pajak RI.

"Nganggur di rumah," balas sang kreator konten.

Baca juga: Viral Harga Tiket Masuk dan Parkir Gunung Kemukus Sragen Dianggap Ngepruk, Ini Penjelasan Camat

Baca juga: Viral di Medsos Video Puluhan Warga Desa Wadas Ditangkap, Begini Penjelasan Polisi

Unggahan itu pun langsung banjir berbagai komentar dari warganet.

"Pengangguran bukan berarti tidak punya uang," komentar salah satu warganet.

Sementara itu, unggahan tersebut sudah ditonton lebih dari 2,5 juta kali.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved