Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Sukoharjo Terbaru

Terduga Teroris yang Ditembak Mati di Sukoharjo Lulusan UNS, Dekan FK UNS : Betul, Tapi Belum Cek

Di tengah momen bahagia Dies Natalis ke-46 UNS Solo, ada kabar mengejutkan datang dari lulusan.

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Vincentius Jyestha
Sebuah papan nama terduga teroris Dokter S dipasang di depan rumahnya di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). 

Dari pantauan TribunSolo.com Kamis (10/3/2022) siang, mendapati rumah dari terduga teroris terlihat sepi dan tak ada aktivitas.

Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022).
Jenazah teroris Dokter S tiba di rumah duka Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Kamis (10/3/2022). (TribunSolo.com/Vincentius Jyestha)

Rumah yang berada di pinggir jalan itu memiliki pagar putih dengan banyak bunga dan tanaman tertanam di depan pagarnya.

Di teras rumahnya yang cukup luas itu terparkir sebuah sepeda motor merek Honda Karisma 125cc.

Kemudian terdapat bangku panjang warna putih yang diletakkan di samping barat pintu utama rumah.

Pada bagian jendela, tertempel sebuah plakat bertuliskan Dokter S

Di bawahnya tercantum jam praktek dirinya yakni pukul 06.00-08.00 dan 17.00-20.00.

Ketua RT Bambang Pujiana Eka Warsono menjelaskan, semenjak informasi penangkapan dengan penembekan itu rumahnya sepi.

Adapun S menuru dia berprofesi sebagai dokter.

"Pekerjaannya yang saya tahu sampai saat ini dokter, kalau kelihatannya dokter umum," ujar Bambang, kepada TribunSolo.com.

Sepanjang membuka praktek medis, Bambang sendiri juga tak pernah menyaksikan praktek S ramai.

"Kalau saya lewat ya tidak ramai, sepi artinya tidak ada banyak pasien," katanya.

Baca juga: Gibran Positif Covid-19, Dua Tim Dokter Sampai Turun Tangan, Salah Satunya Dokter Kepresidenan

Baca juga: Detik-detik Terduga Teroris Ditembak Densus 88 di Sukoharjo, Mobilnya Oleng dan Tabrak Rumah Warga

Tak Pernah Ngobrol

Meski berprofesi sebagai dokter, menurut Bambang sosok S dikenal sebagai antisosial.

Dirinya tidak pernah bersosialisasi dengan para warga setempat.

"Semenjak saya megang Ketua RT dari 2019 itu saya mengadakan pertemuan kegiatan warga dia tidak pernah ada, tidak pernah datang, tidak pernah sosialisasi," ungkapnya heran.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved