Berita Boyolali Terbaru
Aneh Tapi Nyata, Tunggangi Patung Sapi di Makam Kebatan Boyolali, Orang Klaten Tiba-tiba Sakit Keras
Keberadaan patung berwujud seekor sapi di Makam Kebatan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali menjadi misteri.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo
TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Keberadaan patung berwujud seekor sapi di Makam Kebatan, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali menjadi misteri.
Kenapa begitu, karena ada cerita di luar nalar tentang patung duduk tersebut.
Boleh percaya atau tidak, siapapun yang menungganginya patung yang ada di samping pintu masuk makam itu bakal celaka.
Warga sekitar, Manto (50) mengatakan, jika dahulu pernah ada warga dari Kabupaten Klaten yang berziarah ke makam tersebut.
Karena tidak tahu jika di patung itu ada sosok penunggu ghaibnya, dengan percaya diri dia menunggagi punggung patung berwarna hitam itu.
"Dia duduk di punggung patung sapi itu, sesampai di rumah, dia langsung sakit mendadak,” ungkapnya kepada TribunSolo.com, Senin (14/3/2022).
Disebutkan, leluarganya lalu memeriksakan orang tersebut ke dokter.
Namun, usahanya untuk mengobatkan orang tersebut tak kunjung membuahkan hasil.
Meski telah ditangani, namun belum nampak adanya tanda-tanda kesembuhan pada diri orang itu.
Baca juga: Misteri Batu Raksasa di Kedawung : Orang Lewat Tiba-tiba Kesurupan, Mau Hajatan Letakkan Telur Ayam
Baca juga: Misteri Batu Besar Ratusan Tahun di Boyolali, Pegiat Sejarah Duga Yoni yang Belum Selesai Dibangun
Di tengah keputusaan, keluarganya akhirnya teringat pernah ke Makam Kebatan.
Maka pihak keluarga lalu menemui sesepuh dukuh setempat.
Kemudian didoakan dan dimintakan maaf seraya diberi air putih segelas.
“Air itu untuk diminum oleh orang yang sakit itu, ternyata setelah minum air putih, orang itu sembuh,” jelasnya.
Setelah kejadian itu sampai saat ini tidak ada lagi warga yang berani menunggangi patung sapi itu.
Dikatakan, oatung yang cukup sakral tak sembarangan itu pun juga sering didatangi para peziarah.
Tak lupa para peziarah juga sering menaburkan bunga diatas batu keranjang di depan patung sapi yang merupakan sebuah batu yang berbentuk selinder.
Ada kepercayaan orang itu bakal mendapatkan keselamatan.
Di atas batu keranjang itu tak pernah bersih dari bunga.
“Kami di sini sepakat mengawasi patung itu tanpa diminta, biarlah patung itu tetap di tempatnya,” jelasnya.
Manto menambah patung itu termasuk benda kuno, karena pernah ditawar kolektor.
Orang tersebut datang dan berani membayar Rp 15 juta untuk membawa semua patung di makam.
Hanya saja, warga tidak mengizinkan.
“Siapa kolektor dan dari mana asalnya, kami tidak tahu. Yang jelas, seluruh warga sepakat bahwa patung itu tak boleh dipindah- pindahkan apalagi dijual," jelasnya.
Dia juga menduga jika patung sapi yang diikuti oleh dua patung sapi di belakangnya yang berukuran lebih kecil itu sudah ada puluhan bahkan ratusan tahun lalu.
“Warga tidak tahu menahu asal patung tersebut. Bahkan, sejak mbah- mbah dulu, patung itu sudah ada,” jelas dia. (*)