Desa Biogas Boyolali
Ini Desa Urutsewu di Boyolali : Banyak Warga Tak Lagi Beli Elpiji, Di Sini 'Gas' Melimpah dan Gratis
Di Desa Urutsewu ini, warga sudah lama merdeka dari elpiji. Mereka menggunakan kotoran sapi untuk menyalakan kompor gas
Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Wujud sumurnya tidak berupa sumur besar di dalam tanah, tapi menggunakan drum plastik bekas yang didesain khusus.
Selain beda di ukuran, beda lainnya adalah jenis sampah yang dimasukkan.
Biogas portabel ini tidak menggunakan limbah kotoran ternak atau limbah pabrik tahu, melainkan pakai limbah sampah organik rumah tangga.
Dari sampah yang dimasukkan ke dalam drum itu, dihasilkanlah gas, yang kemudian disalurkan lewat pipa paralon ke kompor.
“Untuk sekali mengisi sampah ke drum, bisa dipakai masak antara 30 menit sampai 1 jam, lumayan” kata Haryanto.
Biaya untuk membuat satu sumur biogas portabel ini sekitar Rp 1 juta.
Inovasi tak berhenti di sumur portabel.
Warga di Dukuh Gilingan Lor, Desa Urutsewu, memanfaatkan sumur biogas ini untuk menghasilkan tenaga listrik.
Caranya, gas yang dihasilkan digunakan untuk menyalakan genset.
Dari genset ini, warga bisa menyalakan pompa sumur bersama (Pamsimas), untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga sedesa.
Jadi tak hanya menghemat pengeluaran membeli gas elpiji, warga di sini juga bisa menghemat pengeluaran tagihan listrik.
Bagaimana, lumayan bukan? (*)