Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Wonogiri Terbaru

Penampakan Longsor di Kismantoro, Akibatnya Arus Lalu Lintas Penghubung Wonogiri-Pacitan Putus

Akses arus lalu lintas penghubung Kabupaten Wonogiri dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur via jalur alternatif putus.

Penulis: Erlangga Bima Sakti | Editor: Asep Abdullah Rowi
TribunSolo.com/Dok Kades
Jalan alternatif penghubung Wonogiri dengan Pacitan Kondisi jalan yang tertimbun material longsor di Dusun Setren RT 03 RW 08, Desa Lemahbang, Kecamatan Kismantoro. 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Erlangga Bima Sakti 

TRIBUNSOLO.COM, WONOGIRI - Akses arus lalu lintas penghubung Kabupaten Wonogiri dengan Kabupaten Pacitan, Jawa Timur via jalur alternatif putus.

Hal ini terjadi karena tertimbun material longsor yang cukup parah sehingga menutupi jalan tepatnya di Dusun Setren RT 03 RW 08, Desa Lemahbang.

Akibatnya, sebagian besar jalan itu tertutup sehingga hanya bisa dilalui oleh pejalan kaki dan kendaraan roda dua untuk sementara waktu.

Kades Lemahbang, Sugito Najib, mengatakan longsor itu terjadi pada Jumat (18/3/2022) lalu sekitar pukul 22.00 WIB. Tebing yang berada di dekat jalan longsor akibat diguyur hujan lebat. 

"Untuk saat ini, baru bisa dilewati oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki saja," kata dia, kepada TribunSolo.com (21/3/2022). 

Menurut Kades, jalan di desanya yang tertimbun material longsor itu menghubungkan dengan Desa Jeruk, Kecamatan Bandar, Kabupaten Pacitan. 

Dia menuturkan, warga sudah berupaya untuk melakukan upaya evakuasi material longsoran secara manual, namun tak mampu karena cukup banyak dan terdapat batu berukuran besar.

Baca juga: Nasib Lansia Usia 76 Tahun di Sidoharjo Sragen, Terpaksa Menggeser Rumah karena Tanah Longsor

"Warga sudah kerja bakti, itu kan material longsoran batunya besar-besar dan juga ada tanah," terang Kades. 

Pihaknya kemudian melaporkan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). 

Akhirnya, excavator akan dikerahkan ke lokasi longsoran untuk membersihkan material longsor sehingga jalan tersebut bisa kembali digunakan kendaraan roda empat. 

"Masih bisa cari jalan lain. Lewat jalan yang ada di sebelah barat. Jalur provinsi yang menghubungkan desa-desa," jelas dia. 

Kendati demikian, kendaraan roda empat yang datang dari Desa Lemahbang harus memutar cukup jauh mencapai hampir 15 kilometer.

Baca juga: Longsor di Cepogo Boyolali : Tebing Setinggi 10 Meter Ambrol, Jalan Antar Desa Terputus

Camat Kismantoro, Andika Krisnayana, juga mengamini bahwa warga sudah berupaya melakukan kerja bakti untuk membersihkan material longsoran sehingga bisa dilalui pejalan kaki dan kendaraan roda dua. 

Menurut Andika, membersihkan seluruh material longsoran memerlukan waktu yang cukup lama. Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. 

"Sudah kita koordinasikan dengan pihak terkait untuk mendatangkan alat berat," kata dia.(*)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved