Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Boyolali Terbaru

Hore, Tradisi Padusan di Boyolali Boleh Digelar Lagi Tahun ini, Tapi Ada Syarat soal Jumlah Peserta

Tradisi padusan yang sempat berhenti karena pembatasan di era pandemi, akhirnya kini diizinkan digelar kembali oleh Pemkab Boyolali.

Penulis: Tri Widodo | Editor: Aji Bramastra
Istimewa
Tradisi padusan di Obyek Mata Air Cokro, Tulung, Klaten, Rabu (16/5/2018). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com. Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI - Tradisi padusan yang sempat berhenti karena pembatasan di era pandemi, akhirnya kini diizinkan digelar kembali oleh Pemkab Boyolali.

Pemkab Boyolali kini tak melarang masyarakat untuk melaksanakan tradisi padusan jelang ibadah puasa Ramadhan nanti.

Baca juga: Ramadan di Solo Bakal Meriah, Jalan Jensud hingga Balai Kota Dihias Lampion & Ornamen Masjid

Sekda Boyolali, Masruri menyatakan mempersilahkan masyarakat atau pengelola wisata air beroperasi saat padusan nanti.

Hanya saja, Masruri meminta supaya, masyarakat tetap memperhatikan prokes yang telah diatur dalam instruksi Bupati Nomor 11 Tahun 2022, tentang perpanjangan PPKM Level III.

“Boleh-boleh saja, tapi disesuaikan dengan instruksi Bupati yang sudah kita buat,” kata Masruri, kepada TribunSolo.com, Rabu (23/3/2022).

Dalam instruksi tersebut, dengan jelas telah diatur mengenai presentasi kuota yang diperbolehkan masuk ke dalam kawasan wisata.

Dalam Instruksi Bupati tertanggal 22 Maret 2022 yang ditanda tangani Bupati Boyolali, Mohammad Said Hidayat itu, mengizinkan tempat wisata buka dengan kapasitas maksimal 50 persen.

Inbup yang berlaku hingga 4 April mendatang itu juga mensyaratkan masyarakat dan pengelola mengikuti standar prokes yang telah diatur oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kemenkes.

Selain itu, pengunjung juga wajib memindai barcode di aplikasi Peduli Lindungi.

Kemudian untuk pengunjung yang berusia dibawah 12 tahun juga wajib didampingi orang tua serta menunjukkan bukti vaksin minimal dosis pertama.

Sementara itu, untuk pembukaan tradisi padusan oleh Pemkab Boyolali, masih akan dirapatkan lagi, termasuk mengenai surat imbauan tentang kegiatan padusan ini.

“Tapi kelihatannya tidak ada (simbolis acara padusan),” jelas Masruri.

Sekda menambahkan di Boyolali ada tiga lokasi wisata air yang biasa digunakan masyarakat untuk melaksanakan padusan.

Obyek wisata Pengging, Tlatar dan Sawit, biasanya selalu ramai dikunjungi masyarakat untuk melaksanakan padusan. (*) 

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved