Berita Boyolali Terbaru
Reaksi Bupati Boyolali Said Soal Minyak Goreng Curah Mahal : Petakan Kebutuhan,Sebelum Operasi Pasar
Minyak goreng curah bersubsidi di pasaran Kabupaten Boyolali sangat sulit ditemui.
Penulis: Tri Widodo | Editor: Asep Abdullah Rowi
"Artinya sambil kita evaluasi, apakah dengan ketersediaan yang sekarang sudah muncul di pasar ini, sudah mencukupi kebutuhan masyarakat, apakah ada kendala persoalan itu,” aku dia.
Tak Ada Minyak Subsidi
Minyak goreng curah bersubsidi yang dijanjikan pemerintah tak terlihat kenyataannya di Kabupaten Boyolali.
Meskipun kini, minyak goreng kemasan sudah melimpah ruah.
Di Pasar Sunggingan dan Boyolali minyak curah seharga Rp 14 ribu itu belum bisa ditemukan.
Kalaupun ada, jumlahnya masih sangat minim, harganya juga tak Rp 14 ribu, tapi Rp 20 ribu.
Di Toko Sumber Rejeki salah satu Kios pasar Sunggingan yang paling besar menjual minyak dan gandum saja, migor curah ini tak ada.
Tangki minyak di toko itu kosong melompong.
Bahkan, pemilik toko sampai meniriskan tangking yang disalurkan melalui pipa itu, supaya pembeli bisa milihat sendiri bagaimana kondisi tangki.
Di kios itu juga terlihat belasan jeriken milik pelanggan yang sengaja dititipkan di toko itu.
Harapannya, jika sewaktu-waktu pasokan migor datang, bisa diisi oleh pemilik toko.
Odang Triyono mengatakan jika puluhan jeriken itu milik pelanggan yang sengaja ditinggalkan.
Baca juga: Beredar Video Minyak Goreng 2,5 Ton Tumpah di Laut Kaltim, Ternyata Begini Fakta Sebenarnya
Baca juga: Viral Video Minyak Goreng Satu Kapal Tumpah ke Laut, Polri Ungkap Fakta Sebenarnya
Dia mengaku sejak sepekanan terakhir ini tak ada pasokan migor yang datang.
“Kalau ada pembeli yang tanya datangnya kapan, saya juga tidak bisa menjawabnya,” jelasnya kepada TribunSolo.com, Selasa (22/3/2022).
Padahal, dia yang memiliki pelanggan pelaku usaha UMKM sangat bergantung pada migor curah ini.