Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Siap-siap, Pemerintah Beri Kode Harga BBM Pertamax Bakal Segera Naik

Arya Sinulingga mengatakan, jika Pertamax tetap dijual Rp 9.000 per liter, itu artinya Pertamina malah mensubsidi mobil-mobil mewah.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
HANDOUT TRIBUNNEWS.COM
ILUSTRASI PERTAMAX - Petugas SPBU melakukan pengisian bahan bakar minyak jenis Pertamax. 

TRIBUNSOLO.COM - Belum kelar harga minyak gorang yang menjulang, masyarakat kini harus bersiap apabila harga Pertamax naik.

Hal itu ditengarai lantaran harga minyak mentah dunia yang terus naik hingga di atas 100 dollar AS per barrel.

Kini kode Pertamax bakal naik pun sudah dilemparkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga, dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Mereka seolah sudah mengizinkan PT Pertamina (Persero) menaikkan harga Pertamax.

Baca juga: Kapan Pertalite Dihapus dan Digantikan Pertamax? Pertamina Beri Jawaban: Ada Masa Transisi

Baca juga: Cara Baru Dapat Diskon 30 Persen Pertamax : Berlaku Sampai 31 Mei, Kini Tak Ada Kuota Pembeli

Terlihat dari Kementerian ESDM yang menyatakan bahwa harga keekonomian BBM RON 92 atau setara Pertamax menjadi sebesar Rp 14.526 per liter.

Tetapi, Pertamina diketahui masih menjual Pertamax di kisaran harga Rp 9.000-Rp 9.400 per liter.

Diungkapkan Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Agung Pribadi, harga jual BBM RON 92 di SPBU memang bervariasi tergantung para badan usaha.

Menurutnya, saat ini semua SPBU menjual RON 92 di kisaran Rp.11.000-14.400 per liter, hanya Pertamina yang masih di kisaran Rp 9.000 per liter.

"Untuk harga BBM jenis umum memang ditetapkan badan usaha, yang penting tidak boleh melebihi batas atas yang ditetapkan yaitu Rp 14.526 per liter untuk Maret 2022," ujarnya dalam keterangan tertulis Senin (21/3/2022).

Terkait usul penyusunan ulang harga jual Pertamax juga dilontarkan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga

Arya Sinulingga mengatakan, jika Pertamax tetap dijual dengan harga kisaran Rp 9.000 per liter, itu artinya Pertamina malah mensubsidi mobil-mobil mewah.

Dia juga menyebut porsi konsumsi Pertamax sekitar 13 persen dari total konsumsi BBM nasional, yang sebagian besar penggunanya adalah masyarakat mampu atau pemilik mobil mewah.

"Jadi bisa dikatakan sekarang ini Pertamina mensubsidi Pertamax. Ini jelas artinya, Pertamina mensubsidi mobil mewah yang pakai Pertamax. Jadi ini perlu dihitung ulang supaya ada keadilan, jangan sampai Pertamina beri subsidi besar kepada mobil mewah yang pakai Pertamax," ujar Arya kepada media, Selasa (22/3/2022).

Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani berkomentar bahwa Pertamax selama ini dikonsumsi oleh masyarakat golongan atas.

Ia menilai, Pertamax bisa saja terkena imbas dari kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM non subsidi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved