Siap-siap, Pemerintah Beri Kode Harga BBM Pertamax Bakal Segera Naik
Arya Sinulingga mengatakan, jika Pertamax tetap dijual Rp 9.000 per liter, itu artinya Pertamina malah mensubsidi mobil-mobil mewah.
Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
"Pertamax bisa saja terkena imbas kenaikan harga minyak dunia karena termasuk BBM yang enggak disubsidi dan dia konsumsi masyarakat golongan atas," ungkapnya dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2022, Selasa (22/3/2022).
Harga Pertamax tak pengaruhi daya beli
Kalangan pengamat pun turut menilai harga Pertamax perlu disesuaikan kembali, mengingat ada gap yang tinggi antara harga jual dan keekonomiannya.
Kenaikan harga Pertamax disebut tidak akan menggangu daya beli masyarakat karena memang konsumennya kalangan mampu.
Research Director Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan, penyesuaian harga Pertamax diperkirakan tidak mengganggu daya beli masyarakat, sehingga tidak banyak berdampak pada indikator ekonomi makro.
"Harga Pertamax idealnya naik sesuai harga keekonomiannya. Selama yang naik bukan BBM bersubsidi, Premium dan bukan juga Pertalite, kenaikan harga BBM tidak banyak berdampak ke inflasi,” ujar Piter dalam keterangannya, Selasa (15/3/2022).
Begitu pula dengan Pengamat Ekonomi Energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi yang menilai harga jual Pertamax sudah seharusnya mengikuti harga keekonomiannya. Jika harga Pertamax tidak dinaikkan, beban Pertamina pun akan semakin berat.
Menurutnya, kenaikan harga Pertamax akan berdampak kecil pada inflasi. Hal itu mengingat porsi konsumsi Pertamax sekitar 12-13 persen dari total konsumsi BBM nasional, yang sebagian besar penggunanya adalah masyarakat menengah ke atas.
"Kenaikan Pertamax memang berisiko akan menaikkan inflasi, tetapi kontribusinya kecil," ucap Fahmy kepada Kompas.com, Selasa (22/3/2022).
Peneliti Sektor Energi dari Purnomo Yusgiantoro Center (PYC) Massita Ayu Cindy menyarankan, kenaikan harga Pertamax bisa ke Rp 12.000 per liter. Besaran kenaikan harga Pertamax ini disebut menjadi momentum untuk mengambil pasar dari kompetitor yang harganya telah lebih dulu dinaikkan.
“Mungkin Rp 12.000 per liter, tapi kalau mau ambil pangsa pasar kompetitor, ya di bawah itu," kata Massita kepada media secara virtual, Selasa (22/03/2022).
Tanggapan Pertamina
Menanggapi kondisi tersebut, Corporate Secretary Subholding Commercial And Trading Pertamina Irto Ginting mengatakan, pihaknya masih melakukan kajian terkait adanya gap yang tinggi antara harga jual dan keekonomian.
Ia pun belum dapat memastikan apakah Pertamina akan menaikkan harga jual Pertamax dalam waktu dekat untuk menyesuaikan dengan harga keekonomian.
"Ini masih kami review," ujarnya dilansir dari Kompas.com. (*)