Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Berita Terbaru Klaten

Hujan Deras Disertai Angin Kencang Akibatkan Pohon Nangka Timpa 2 Rumah Warga di Klaten

Dua rumah warga harus rusak tertimpa pohon nangka yang jatuh akibat hujan deras disertai angin kencang. Di desa lain ini mengakibatkan banjir melanda

Istimewa BPBD Klaten
Pohon tumbang akibat angin puting beliung yang menerjang kawasan Klaten, Rabu (16/3/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo

TRIBUNSOLO.COM, KLATEN - Hujan lebat disertai angin kencang melanda beberapa desa di Kecamatan Cawas dan Bayat, Jumat (1/4/2022) sore.

Akibat kejadian tersebut sebabkan banjir dan pohon tumbang menimpa beberapa rumah, serta beberapa pohon tumbang menutup sebagian akses jalan.

"Di Kecamatan Cawas tepatnya di Desa Kalideres, pohon nangka tumbang menimpa 2 rumah milik warga," ujar Sekretaris BPBD Kabupaten Klaten, Nur Tjahjono kepada TribunSolo.com, Sabtu (2/4/2022).

"Lalu ada pohon randu menutup akses Jalan Desa Kalideres - Barepan," paparnya.

Baca juga: Tangis Dian Pecah di Malam Hari, Meyda Anaknya yang Setahun Hilang Akhirnya Ditemukan di Klaten

Sedangkan di Desa Nglengkong Nanggulan dan Desa Karangasem, Nur mengatakan teras rumah warga roboh akibat hujan disertai angin kecang.

Beruntungnya tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Selain itu, hujan deras disertai angin kencang membuat Dukuh Pandeyan, Desa Paseban, Kecamatan Bayat kebanjiran.

"Akibatnya kejadian sore kemarin, diantaranya banjir genangan di Dukuh Pandeyan, Desa Paseban, Kecamatan Bayat tergenang air sekitar 30 hingga 40 cm," kata Nur.

"Namun genangan tersebut sudah surut sejak malam," tegasnya.

Pihaknya juga sudah menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak kejadian tersebut.

"Pemberian bantuan logistik sudah dilakukan oleh Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD kepada warga terdampak angin puting beliun di Desa Nanggulan Cawas," kata Nur.

Dia memaparkan Kabupaten Klaten saat ini memasuki musim pancaroba, yang diprediksi terjadi pada hingga bulan Mei 2022.

Baca juga: Tradisi Padusan, Umbul Ponggok Klaten Sepi: Pengunjung Tak Sampai 500 Orang

"Di Kabupaten Klaten, dari Maret hingga Mei masuk pada masa musim pancaroba. Pada masa pancaroba dimungkinkan terjadinya hujan lebat, disertai petir dan angin kencang, meski terjadi dalam durasi waktu yang lebih singkat," ucap Nur.

Akibatnya, Kabupaten Klaten berpotensi terjadinya bencana alam saat musim pancaroba.

"Sehingga kita tetap mewaspadai angin kencang, angin puting beliung dan banjir karena hujannya lebat meski terjadi dalam durasi singkat," pungkasnya.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved