Amien Rais Kritik Keras soal Jokowi 3 Periode, Faldo Maldini: Kita Masih Butuh Pemikirannya

Sebelumnya, Amien Rais sempat memberikan kritik frontal terkait wacana Presiden Joko Widodo tiga periode.

Penulis: Tribun Network | Editor: Hanang Yuwono
KOLASE TRIBUN KALTIM
Kolase foto Amien Rais dan Jokowi 

TRIBUNSOLO.COM -- Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini buka suara soal pernyataan Ketua Dewan Syuro Partai Ummat Amien Rais.

Sebelumnya, Amien Rais sempat memberikan kritik frontal terkait wacana Presiden Joko Widodo tiga periode.

Meski demikian Faldo Maldini menyebut hal itu merupakan kritik yang wajar.

Faldo berpendapat, sejak dulu Amien selalu menempatkan diri sebagai oposisi pemerintah.

Seluruh presiden paham tajam pernyataannya.

Baca juga: Misteri Rabu Pon dan Isu Reshuffle Kabinet Presiden Jokowi, Faldo Maldini Lempar Kode Ini

Baca juga: Amien Rais Sarankan Luhut Konsultasi ke Psikolog, Reaksi Jubir: Tak Bisa Move On Gagal Jadi Presiden

Oleh karenanya, Faldo mengatakan, negara butuh pemikiran Amien.

"Beliau ini alumnus program doktor Ilmu Politik Universitas Chicago, tentunya kita butuh pikirannya, bukan sekedar gosip politik saja," kata Faldo, dikutip dari Kompas.com, Rabu (6/4/2022).

Walau demikian, menurut Faldo, tidak ada yang baru dari pernyataan Amien terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden.

Pernyataannya sama dengan isu yang berkembang di media sosial.

"Terkait isi kontennya, saya kira sama kayak isu yang heboh di medsos saja. Tidak ada yang barulah," ujarnya.

Faldo lantas mempersilakan siapa saja berpendapat mengenai polemik masa jabatan presiden. 

Tetapi kata dia, publik tahu pernyataan mana yang sentimen personal, mana yang argumen rasional.

"Silakan berpendapat, publik sudah paham mana yang sentimen personal dan mana yang argumen rasional," tuturnya.

Amien Rais Kritik Luhut

Beberapa hari lalu, Amien Rais mengingatkan Presiden Jokowi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk meletakkan jabatannya pada Oktober 2024.

"Duet Jokowi-Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim yang berkuasa saat ini bahwa sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024," kata Amien dikutip dari video yang diunggah akun YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4/2022).

Tampak dalam video, Amien mengkritik keras wacana memperpanjang masa jabatan presiden melebihi dua periode.

Amien menekankan, pemimpin yang baik seharusnya mengetahui kapan harus mundur, apalagi Undang-Undang-Undang Dasar 1945 telah mengatur bahwa presiden hanya bisa menjabat maksimal dua periode.

Mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu juga menegaskan, cara-cara yang digunakan oleh Orde Baru untuk memperpanjang kekuasannya semestinya tidak boleh dilakukan lagi.

"Kita masih terngiang-ngiang bagaimana kita kadang-kadang dibodohi, saya juga ditekan, diancam, dan lain-lain untuk mengegolkan sebuah tujuan politik yang sebenarnya jahat, termasuk kriminal, termasuk political crime," ujar Amien.

Adapun isu perpanjangan masa jabatan presiden terbaru digulirkan oleh para kepala dan perangkat desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi). (*)

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved