Kala Para Santri di Kaki Gunung Merbabu Bermain Sepak Bola Api: Kelapa Direndam Minyak, Lalu Dibakar

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tri Widodo

TRIBUNSOLO.COM, BOYOLALI- Hawa dingin malam di kaki gunung Merapi-Merbabu memang cukup menusuk tulang.

Hal itu tak cukup membuat santri di Pondok Pesantren Al Huda Doglo, Boyolali malas-malasan.

Para santri masih terus antusias mengikuti kajian Kitab kuning di Ponpes itu, meskipun ada santri yang terlihat mengantuk.

Baca juga: Dari Setengah Juta Santri di Jateng, Baru 10 Persennya yang Tervaksin: Pemprov Genjot Santri

Baca juga: Miliki 4 Kelebihan Dibanding Ojol Lain, Inilah Nujek Aplikasi Ojek Online Bagi Nahdliyin dan Santri

Rasa kantuk para santri itu seketika berubah menjadi semangat yang membara saat kajian Kitab kuning itu selesai.

Kegiatan Sepak bola yang ditunggu-tunggu akan segera dimulai.

Para santri itupun langsung buru-buru kembali ke kamar untuk ganti pakaian.

Mereka kemudian menuju halaman pesantren yang cukup luas.

Tak lupa, piranti berupa kelapa yang masih dalam rendaman minyak itu dibawa.

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Shollallahu Ala Muhammad - Santri Njoso, Chord Paling Mudah

Iya, sepak bola para santri ini bukan sembarang sepak bola. Sebab, bolanya bukan terbuat dari plastik, bola sepak ini terbuat dari kelapa yang sudah kering.

Setelah itu direndam minyak tanah, bola kemudian dibakar. Bola api pun siap dimainkan.

Permainan sepak bola api seperti sepak bola pada umumnya. Permainan ini dilakukan oleh dua tim dengan menggunakan bola api.

Aturan dalam permainan ini juga hampir sama dan tidak berbeda jauh dengan permainan sepak bola pada umumnya.

Memasukkan bola ke gawang. Siapa yang paling banyak, tim itu lah yang menjadi juaranya.

Baca juga: Vaksin Santri di Sukoharjo: Kerjasama dengan Kodim, Seluruh Santri Al Mukmin Ngruki Tervaksin

Permainan sepak bola api ini biasanya dimainkan pada malam hari setelah para santri mengaji.