Berita Solo Terbaru
Saat Selvi Ananda Bicara Stunting di Solo : Kasus Nomor 2 se-Jateng, Target Turun 3 Persen Per Tahun
Kasus stunting di Kota Solo ternyata cukup tinggi, karena terbanyak kedua di Jawa Tengah (Jateng).
Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Vincentius Jyestha
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Kasus stunting di Kota Solo ternyata cukup tinggi, karena terbanyak kedua di Jawa Tengah (Jateng).
Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Kota (TP PKK) Solo Selvi Ananda pun mempunyai target untuk menurunkan kasus tersebut.
Di mana angka stunting mencapai 800 anak.
Stunting adalah anak gagal tumbuh imbas kekurangan gizi di seribu hari pertama atau biasa disebut dengan balita.
"Dari tahun lalu angka kita masih tetap sama segitu, kita nomor dua se-Jawa Tengah, nomor dua dari atas, habis Tegal," terang dia kepada TribunSolo.com.
Dengan predikat itu, Selvi menargetkan agar tiap tahun angka stunting di Kota Bengawan turun hingga tiga persen.
Dikatakannya kerja tersebut cukuplah berat, sehingga diperlukan kerja sama dari berbagai pihak.
Salah satunya dengan melaksanakan pemberian multivitamin Blackmores Pregnancy & Breast Feeding Gold untuk 2.000 ibu hamil dan ibu menyusui yang dilaksanakan Pemkot Solo.
Pemkot Solo dalam kesempatan ini menggandeng Food Cycle Indonesia dan Gita Pertiwi.
Baca juga: Turunkan Resiko Stunting, Kominfo RI Edukasi Remaja hingga Pasutri Terkait Intervensi Gizi Spesifik
Baca juga: Cara Selvi Ananda Mendidik Jan Ethes di Bulan Ramadan: Tidak Memaksa, Beri Pemahaman Arti Puasa
Pemberian multivitamin itu dilakukan selama 6 bulan berturut-turut dan diberikan rutin setiap 1 bulan sekali melalui puskesmas dan dipantau oleh petugas kesehatan.
"Jadi kami dari tim penggerak PKK sendiri itu menggandeng beberapa pihak untuk salah satunya seperti ini memberikan bantuan, karena tidak bisa menurut saya hanya dengan edukasi sosialisasi," kata Selvi.
Ke depan, pihaknya bakal tetap mengedepankan kerjasama bekerjasama dengan berbagai pihak untuk memberikan bantuan kepada anak-anak dan balita stunting, ibu hamil serta ibu menyusui dengan tujuan meningkatkan gizi.
"Tidak bisa dipungkiri ya, ada banyak faktor penyebab stunting, faktor ekonomi juga mempengaruhi kemudian higienitas lingkungan, sanitasi drainase, kebersihan dan kesehatan di keluarga itu sendiri," ungkap dia.
"Cuma ya memang lebih banyak cakupan gizi," kata Selvi menekankan.