Klaten Bersinar
Selamat Datang di Klaten Bersinar

Kematian Bocah Kartasura

Keji! Begini Cara F Menganiaya Dila Bocah Kartasura, Anak Sekecil itu Dibenturkan Lantai

Keji, tak ada kata lain yang bisa menggambarkan prilaku F (18), sang kakak angkat yang menganiaya Dila alias UFT, bocah 7 tahun sampai meninggal. 

Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Ryantono Puji Santoso
TribunSolo.com/Istimewa/Agil Trisetiawan
Dila, bocah 7 tahun asal Desa ngabeyan, Kartasura, Sukoharjo, yang tewas diduga karena dianiaya kakak angkatnya. Dila dilaporkan meninggal dunia, Selasa (12/4/2022). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Trisetiawan

TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Keji, tak ada kata lain yang bisa menggambarkan prilaku F (18), sang kakak angkat yang menganiaya Dila alias UFT, bocah 7 tahun sampai meninggal. 

Kejadian di Desa Ngabeyan, Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah itu membuat hati orang yang mendengarnya teriris. 

Seorang anak yang masih duduk di bangku TK dianiaya hingga tewas. 

Baca juga: Nestapa Dila Bocah Yatim Piatu di Kartasura : Tewas dengan Penuh Lebam, Diduga Dianiaya Kakak Angkat

Selasa (12/4/2022), Dila dilaporkan meninggal dunia oleh oleh kakak angkatnya.

Warga curiga karena melihat banyak luka lebam di tubuh bocah periang itu.

Belakangan, setelah polisi turun tangan,  terkuak bila Dila meninggal karena kerap dianiaya oleh F (18), sang kakak angkat. 

Kapolsek Kartasura AKP Mulyanta mewakili Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan mengatakan, F sementara ini mengaku kerap menganiaya Dila karena ulah Dila.

Dila, dituding sering mencuri uang.

"Dugaan awal, tersangka jengkel karena orang tuanya sudah nggak ada, dan (korban) dituduh mencuri uang. Kemudian dianiaya oleh kakaknya," kata Mulyanta, kepada TribunSolo.com, Selasa (12/4/2022).

Polisi menduga penganiayaan pun tak sekali dilakukan oleh F.

Caranya pun dengan sangat keji.

Kapolsek mengatakan, jika korban sudah dianiaya beberapa bulan terakhir.

Korban sering disiksa dengan cambuk kasur, bahkan diikat dengan tali rafia.

"Yang terakhir dibanting, kepalanya kena lantai, dan sempat muntah," ucapnya.

Polisi mengamankan sejumlah barang bukti seperi cambuk kasur, tali rafia, dan kasur.

F adalah sepupu Dila yang jadi kakak kakak angkat, karena Dila kini diasuh oleh buliknya, alias ibu F.

Yang lebih memilukan, Dila sebenarnya bocah yatim piatu.

Menurut Kepala Sekolah TK Aisyiyah Ngabean 2, Rusmiati Hidayah, Dila sudah satu minggu lebih  tidak berangkat ke sekolah dengan alasan sakit.

Begitu masuk, Rusmiati kemudian memeriksa tubuh UF, dan didapati tubuh korban penuh dengan luka lebam.

Saat ditanya, korban mengaku dipukul kakaknya menggunakan kayu, gegara dianggap suka membantah.

"Saat saya tanya kenapa sampai dipukul, dia bilang kalau dia ngeyel sama kakaknya," kata dia.

Rusmiati sempat memanggil F, untuk bilang agar jangan memukul Dila.

Hingga akhirnya, saat salat magrib, Rusmiati mendapatkan kabar jika muridnya sudah meninggal dunia.... 

Sempat Murung di Sekolah

Menurut teman korban, Kyla, terakhir dia melihat UF saat berangkat sekolah pagi tadi.

Baca juga: BREAKING NEWS: Kematian Bocah 7 Tahun di Kartasura Penuh Kejanggalan, Polisi Lakukan Olah TKP

Baca juga: Kecurigaan Warga Soal Kematian Bocah 7 Tahun di Kartasura: Banyak Luka Lebam 

"Tadi jalannya kaki kanannya diseret, dia pakai sendal," katanya.

Kyla menuturkan, sejak UF mengalami masalah keluarga, korban menjadi sosok yang pendiam dan tertutup. Selain itu, kepala korban juga botak.

"Dia pakai jilbab, tapi kepalanya gak ada rambutnya, dibotak," ujarnya.

UF sendiri masih duduk dibangku TK di TK Aisyiyah Ngabean 2.

Menurut Kepala Sekolah TK Aisyiyah Ngabean 2, Rusmiati Hidayah, UF sudah satu minggu lebih  tidak berangkat ke sekolah dengan alasan sakit.

Baca juga: Tangis Ibu Ini Pecah saat Ambil Kartu Nikah Sang Anak, Sedih Putranya Meninggal Usai 18 Hari Menikah

"Dia masuk baru hari ini, tapi kondisinya seperti itu (penuh lebam)," katanya.

"Pertama saya lihat lengan dan di pipi," tambahnya.

Rusmiati memeriksa tubuh UF, dan didapati tubuh korban penuh dengan luka lebam.

Saat ditanya, korban mengaku dipukul kakaknya menggunakan kayu.

"Saat saya tanya kenapa sampai dipukul, dia bilang kalau dia ngeyel sama kakaknya," kata dia.

Baca juga: Sosok Lucky Andreono, Juara MasterChef Season 1 yang Meninggal Dunia, Hobi Memasak Sejak SD

Salah satu kakak UF, berinisial Fj (18) kemudian dipanggil Rusmiati untuk mengkonfirmasi luka ditubuh UF.

Dari pengakuan Fj, lanjut Rusmiati, luka UF karena dipukul.

"Saya pesan jangan dipukul lagi. Dia masih anak-anak," kata dia.

Hingga akhirnya, saat salat magrib, Rusmiati mendapatkan kabar jika muridnya sudah meninggal dunia.

Rusmiati mengatakan, sikap UF berubah sejak 5 bulan terakhir.

"Dia dulu orangnya periang, hebat, pinter. Setelah orang tuanya (bulek dan omnya) ada masalah (bercerai), anaknya agak berontak," ucapnya.

"Dia sempat bercerita baru sakit hati, karena ibunya pergi ke Jakarta gak pamit," tambahnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved