Berita Sragen Terbaru
Di Sragen Ada Bonsai Setara Rubicon, Wajarkah? Ketua PPBI : Bonsai Bukan Seperti Harga Tanaman Hias
Fenomena tanaman hias seharga mobil masih menjadi tanda tanya orang, apakah benar atau hanya trik marketing belaka.
Penulis: Septiana Ayu Lestari | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Fenomena tanaman hias seharga mobil masih menjadi tanda tanya orang, apakah benar atau hanya trik marketing belaka.
Tak tanggung-tanggung, ada pecinta tanaman hias yang merogoh kocek hingga ratusan bahkan miliaran rupiah untuk mendapatkan satu pohon tanaman hias.
Selain itu, tak sedikit pula tanaman bonsai ditukar dengan kendaraan roda empat (mobil) senilai puluhan hingga ratusan juta rupiah.
Di Kabupaten Karanganyar misalnya, ada Monstera dihargai semobil Honda Jazz.
Kini ada salah satu pecinta tanaman bonsai di Kabupaten Sragen ingin menukarkan bonsai miliknya dengan satu unit mobil Jeep Rubicon.
Bonsai milik Handoyo tersebut memiliki tinggi sekitar 170 cm dengan diameter batang kurang lebih mencapai 3 meter.
Saat ini, harga mobil Jeep Rubicon di pasar masih dikisaran Rp 1,5 miliar.
Bonsai tersebut diketahui sudah dirawat sang pemilik selama belasan tahun.
Lantas, apakah wajar harga tanaman hias bisa mencapai harga ratusan juta hingga miliaran rupiah per pohonnya?
Ketua Perhimpunan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Kabupaten Sragen, Parsono mengatakan bonsai dengan harga tinggi itu merupakan hal yang wajar.
"Bonsai itu bukan seperti tanaman hias lainnya, bonsai untuk pembuatannya memerlukan waktu yang lama dan membentuknya perlu waktu puluhan tahun," katanya kepada TribunSolo.com, Jumat (15/4/2022).
Baca juga: Warga Karanganyar Tukarkan Honda Jazz Rp 250 Jutaan dengan Tanaman Hias, Siapa Sangka Malah Untung
Baca juga: Petani Bonsai Sragen Ungkap Tanaman Ratusan Juta Tetap Laku saat Pandemi: Untuk Hilangkan Stres
"Bonsai dengan harga mahal bukan fenomena baru, sudah sejak lama bonsai itu mahal harganya," tambahnya.
Lanjut Parsono, pada bulan Maret lalu, salah satu pecinta bonsai menjual dua pot Kimeng dengan harga Rp 400 juta yang dibeli oleh orang Jakarta.
Selain proses yang memakan waktu lama, memerlukan pengetahuan tentang struktur dan karakter bonsai serta jenis pohonnya.
Menurutnya juga ada bonsai yang harganya murah, yang masih belum jadi dan belum siap kontes.
Hasil karya membentuk bonsai tidak bisa dibandingkan dengan harga tanaman hias lainnya, karena tidak semua orang bisa membuat bonsai dengan hasil yang bagus.
"Jadi bonsai beda dengan tanaman jemani atau gelombang cinta yang mahal di waktu beberapa tahun lalu, kalau jemani setiap orang bisa tanam dan disiram selesai," terangnya.
"Jadi bonsai harga mahal bukan trik pemasaran tapi ya memang mahal, semua perlu proses dan keahlian serta ketelatenan," pungkasnya.
Monstera Seharga Mobil
Seorang warga RT 03, RW 03, Dusun Taji Wetan, Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar menukarkan mobil miliknya dengan ratusan tanaman dengan 4 jenis tanaman hias.
Ratusan tanaman hias dibeli pria tersebut lewat cara barter dengan mobil senilai ratusan juta rupiah.
Pria yang diketahui bernama Sariyanto (36) mengatakan ia menukarkan mobil Honda Jazz berpelat nomor B 1955 CZC warna kuning dengan 4 jenis tanaman hias yang berjumlah 130 tanaman hias.
"Mobil Honda Jazz warna kuning milik saya saya tukarkan dengan itu empat jenis monstera, marmorata, gelombang cinta variegata pink, dan syngonium yellow philodendron," kata Sariyanto kepada TribunSolo.com, Rabu (13/4/2022).
Baca juga: Beli Tanaman Hias Baru, Pria Ini Malah Dapat Bonus Makhluk Mengerikan, Kaget saat Bongkar Isi Pot
Baca juga: Viral, Wanita Solo Beli Tanaman Hias Monstera Variegata Seharga Mobil Rp 225 Juta : Bagi Saya Murah
Sariyanto menyebut jika menukar mobilnya dengan ratusan tanaman hias pada Jumat (8/4/2022).
Dia menjelaskan mobil tersebut ia tukar dengan tanaman hias dari Sugiyono warga Bejen, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar.
"Saya tukar, dengan ratusan tanaman hias dari bibit hingga sudah besar milik Pak Sugiyono, warga Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar," ucap Sariyanto.
"Harga Honda Jazz tahun 2018, kalau di pasaran harga ditawar makelar sekitar Rp 240 juta hingga Rp 250 juta,” imbuh Sariyanto.
Dia berencana menjual kembali ratusan tanaman hias Karanganyar tersebut.
Ia mengaku sejumlah tanaman yang dibeli dari Sugiyono sudah berpindah tangan kepada orang lain dari luar Karanganyar.
“Sebagian sudah dibeli, 15 pot tanaman hias dibeli oleh warga dari Pasuruan, Jatim, 5 pot oleh warga Bandung dengan total semua Rp 200 juta,” ungkapnya.
Viral, Wanita Solo Beli Tanaman Hias Monstera Variegata Seharga Mobil Rp 225 Juta
Beberapa waktu sebelumnya, jagad maya TikTok dihebohkan dengan postingan jual beli tanaman hias dengan harga fantastis hingga menembus Rp 225 juta.
Postingan yang diungguh @kiplivariasi pun viral karena ada yang menganggap sangat mahal dan mempertanyakan kebenaran tersebut.
Usut punya usut tanaman tersebut dibeli dari warga di Desa Nglurah, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar.
Sementara pembeli adalah kolektor tenaman hias asal Kelurahan Kadipiro, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, bernama Sri Hastuti.
Baca juga: Viral di Klaten, Pakai Mobil Bagus Mencuri Tanaman Jenis Sikas, Aksinya Pun Terekam Jelas CCTV
Baca juga: Putrinya Masuk Kedokteran di Kampus Elit, Curhat Dian Nitami Harus Irit Tak Beli Tanaman Hias Mahal
Hastuti merupakan kolektor dan penjual tanaman hias asal Kota Solo, dengan nama perusahaan Sri Rejeki Sekar Kedaton Solo.
"Awalnya saya cari-cari tanaman, terus dapat di Mogol Tawangmangu," ungkapnya saat dikonfirmasi kepada TribunSolo.com, Sabtu (11/9/2021).
"Saya beli 2 pohon Monstera Variegata besar tongkol 5 buah, dan 2 pot totalnya Rp 225 juta," aku dia membeberkan.
Hastuti menjelaskan tinggi Monstera Variegata berukuran sekitar 180 centimeter untuk satu pohonnya.
Terkait harga yang cukup fantastis yakni sampai Rp 225 juta atau serupa dengan harga satu mobil dia menjelaskannya.
"Karena tanaman ini sudah mendunia dan memiliki ciri khas warna berbeda dari Monstera lainnya," jelas dia.
Hastuti mengklaim selama menjadi kolektor berbagai tanaman hias selama 21 tahun harga tersebut masih terbilang murah.
"Bagi saya ini murah, harganya tinggi kalau belum laku kita rawat masih bisa naik lagi harganya," ungkapnya.
Harga Monstera Variegata menurutnya bisa semakin tinggi apabila tanaman itu diburu para kolektor tanaman lainnya karena keunikannya.
"Karena sudah senang dan banyak yang nawar dari kolektor-kolektor harga bisa makin tinggi," terang dia.
"Ditambah lagi ini bukan hanya di buru kolektor Indonesia tapi juga luar negeri seperti dari negara Thailand," ujarnya.
Terlebih sebagai kolektor tanaman berpengalaman, Monstera Variegata di tangannya bakal dijual lagi olehnya tetapi menunggu waktu yang tepat.
"Sementara masih d irumah, juga di promosikan lewat online jika ada yang nawar," kata dia.
"Kalau ada yang nawar bisa langsung cek di rumah," ungkapnya
Dia menambahkan, sebagai kolektor dia membeli tanaman hiasa dengan harga selangit bukan kali ini saja.
"Kemaren baru saja beli, satu pohon harganya Rp 215 juta jenisnya sama," ujarnya.
(*)