Penembakan di Sukoharjo
Detik-detik Polisi Tembak Polisi di Sukoharjo : Ada Tembakan Berkali-kali, Warga Dilarang Merekam
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan adanya peristiwa penembakan di wilayahnya.
Penulis: Agil Trisetiawan | Editor: Asep Abdullah Rowi
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Agil Tri
TRIBUNSOLO.COM, SUKOHARJO - Warga menyaksikan detik-detik penembakan yang diduga dilakukan personel Resmob Polresta Solo menyasar anggota Polres Wonogiri.
Peristiwa mengerikan itu terjadi di jalan menuju TPU atau di kawasan Mie Gacoan di Dukuh Jaten, RT 02 RW XI Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura.
Menurut warga, XXX, peristiwa itu terjadi pada Selasa (19/4/2022) sekira pukul 16.00 WIB.
Saat dirinya tengah menjaga rental PS di kawasan tersebut, tiba-tiba terdengar bunyi tembakan dari depan toko rentalnya.
"Terdengan suara tembakan 3-4 kali, lalu pada keluar," katanya kepada TribunSolo.com, Rabu (20/4/2022).
Dia menuturkan, sebelumnya ada mobil jenis Toyota Avanza sempat berhenti di simpang tiga di depan tokonya.
Sementara sejumlah orang yang diduga polisi berjumlah sekira 4 orang sudah bersiap di seberang jalan.
"Tiba-tiba mobilnya ditembaki, terus mobilnya langsung kabur ke arah selatan," ujarnya.
Fano menuturkan, mobil itu ditembak pada bagian depan, yang membuat bember depan mobil sempat terlepas.
Setelah itu, datang satu mobil yang dia tidak mengetahui jenisnya.
"Mobilnya warna gelap datang, di sana ada orang yang sudah diborgol," kata dia.
Saat kejadian, arus lalulintas cukup padat karena sat itu jam pulang kerja.
"Ada pengguna jalan yang mau ngerekam, gak boleh," ucapnya.
Baca juga: Kronologi Penembakan di Sukoharjo : Korban & Pelaku Diduga Sesama Polisi, Terjadi di Area Makamhaji
Baca juga: BREAKING NEWS : Terjadi Penembakan di Sukoharjo, Diduga Pelaku dan Korban Sesama Polisi
"Usai penembakan, mereka langsung pergi," tambahnya.
Dia sendiri tidak mengetahui kenapa ada peristiwa penembakan tersebut.
Namun, dia menduga yang menembaki mobil tersebut adalah anggota kepolisian.
"Mereka gak pakai seragam, pakai mantol biasa dari plastik itu, terus ada yang datang dari selatan pakai rompi polisi," pungkasnya.
Korban Anggota Polres Wonogiri
Dari informasi yang dihimpun TribunSolo.com, orang yang ditembaki itu diduga anggota polisi yang bertugas di Polres Wonogiri
Polisi yang ditembak itu berpangkat Bripda.
Diduga yang bersangkutan dikira adalah warga sipil yang dilaporkan ke polisi sering melakukan pemerasan di hotel kelas melati.
Saat kejadian, yang bersangkutan dikejar oleh anggota Resmob Polresta Solo hingga masuk wilayah Kartasura bahkan sempat melawan dengan cara menabrak mobil anggota Resmob yang mengejarnya.
Karena melawan, anggota Resmob mengeluarkan tembakan hingga mengenai perut yang bersangkutan.
Setelah itu korban dibawa ke RS yang ada di daerah Boyolali, sebelum dirujuk ke RS dr. Moewardi Solo.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan membenarkan adanya peristiwa penembakan itu.
"Iya benar (ada penembkan)," pungkasnya.
Kendati demikian, Kapolres belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut soal kapan waktu penembakan dan masalah apa kenapa bisa terjadi aksi itu.
Mengingat kini, masalah itu ditangani Tim Propam Polda Jateng.
Densus Tembak Teroris di Sukoharjo
Sebelumnya aksi penembakan juga terjadi, sehingga seorang terdiga teroris tewas ditangan Densus 88 Antiteror di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (9/3/2022).
Dari informasi yang diterima Tribun Network dari Humas Polda Jateng Kombes Pol Muhammad Iqbal Alqudusy, peristiwa terjadi pukul 21.00 WIB.
"Kami membenarkan adanya penangkapan terduga teroris di sekitar Bendosari kabupaten Sukoharjo yang dilaksanakan oleh tim Densus 88 pada hari Rabu, 9 Maret 2022 sekira jam 21 WIB,"
Baca juga: Cerita Warga Plupuh Sragen Diangkut Densus 88 : Pagi Buta di Tengah Jalan, Disuruh Naik ke Mobil
Baca juga: Kesaksian Istri di Sragen soal Penangkapan Suaminya : Tiba-tiba Pulang Sebentar Bersama Densus 88
Dari keterangan Polda Jateng, terduga teroris yang belum diungkap identitasnya itu meninggal dunia, karena 'tindakan tegas dan terukur'.
"Adapun terhadap terduga teroris dilakukan tindakan tegas dan terukur yang mengakibatkan yang bersangkutan meninggal dunia,".
"Saat ini jenazah sudah dibawa tim forensik ke RS Bhayangkara Semarang untuk dilakukan otopsi," ujar keterangan yang diterima TribunSolo.com.
Kronologi Lengkap
Kepolisian menegaskan Dokter Sunardi yang ditembak mati oleh Densus 88 di Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, sudah berstatus tersangka kasus terorisme, bukan lagi 'terduga'.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan melalui siaran persnya, Jumat (11/3/2022).
Baca juga: Dokter Sukoharjo Tewas Ditembak Densus 88, IDI : Dia Sering Gratiskan Pengobatan Pasien
"Bahwa status Su sebelum dilakukan penangkapan adalah tersangka tindak pidana terorisme, bukan terduga," katanya.
Menurut hasil penyelidikan polisi, dokter yang dikenal sering memberikan pengobatan gratis itu berperan aktif dalam kelompok terorisme di Indonesia.
Brigjen Ahmad Ramadhan mengatakan, dr Sunardi merupakan anggota dari organosasi teroris Jemaah Islamiyah (JI).
Dia juga pernah menjabat sebagai Amir Hikmat, Deputi Dakwah dan Informasi, dan Penasihat Amir Jamaah Islamiyah, serta Penanggung Jawab Hilal Ahmar Society.
Hilal Ahmar Society sendiri, sambung Brigjen Ahmad Ramadhan, merupakan oraganisasi terlatang yang terafiliasi oleh JI.
"Tugasnya merekrut, mendanai, dan memfasilitasi perjalanan pengikuti FTS (Foreign Terrorist Fighter) ke Suriah," ujarnya.
"Yayasan ini berdasarkan hasil penentapan Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tahun 2015, adalah organisasi terlarang," tambahnya.
Proses penangkapan dr S berawal saat dia mengendarai mobil jenis double cabin di jalan Bekonang pada Rabu (11/3/2022) malam.
Mobil tersangka kemudian diberhentikan oleh anggota Densus 88.
"Petugas sudah memperkenalkan diri, dan menyampaikan maksud dan tujuannya," ujarnya.
Namun mengetahui mobilnya dihentikan petugas, tersangka melakukan perlawanan dengan sangat agresif.
Tersangka menabrakan mobilnya kearah petugas yang mencoba menghentikan dr Su.
Petugas pun ada yang naik ke bak belakang mobil tersangka, untuk memberikan peringatan agar tersangka berhenti.
"Tersangka tetap melaju dengan kencang dengan menggoyangkan mobil ke kiri dan kanan, atau berjalan zig-zag untuk menjatuhkan polisi di belakang," katanya.
Bahkan, tersangka juga sempat menabrak mobil dan motor milik masyarakat yang sedang melintas.
"Petugas mengambil tindakan tegas dan terukur kepada tersangka. Tindakan yang diambil oleh petugas Densus88 sudah sesuai dengan prosedur," ujarnya.
Akibatnya, dua anggota Densus88 terluka karena tersenggol dan terjatuh, dan kini dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara. (*)